[caption id="attachment_82094" align="alignleft" width="300" caption="selamat ultah wi, seperti balon ini, semoga harap dan cita mu bisa terbang tinggi (pic : shutterstock)"][/caption] cahaya pagi di jogja tidaklah terlalu cerah hari ini. mendung, dingin dan penuh misteri, matahari tak kunjung muncul seperti pagi-pagi sebelumnya dimana sang surya memancarkan cahaya dengan perkasa. semoga matahari cerah ditempatmu kini, sebagai pertanda awal hidup barumu kan bersinar seperti mentari. akhir desember kini telah tiba, seperti keceriaan hari-mu kini, dimana awal kelahirnmu disambut gempita deru terompet dan kerlip pancaran kembang api dilangit saat tahun baru tiba. tangismu kala itu adalah tawa bahagia kedua orang tua mu, lahirmu adalah awal dari deretan kelahiran adik-adikmu.
aku memang bukan orang pertama yang memberimu ucapan selamat tapi itu bukan berarti aku lupa akan hari ini bahkan aku telah menantinya semenjak awal desember. sengaja tak mengucapnya tengah malam tadi saat gelap masih pekat, tapi ku ingin mengucapkannya saat pagi tiba dimana mentari bersinar cerah, selain itu ku tahu sejak semalam mungkin kau tetap terjaga, menyambut keceriaan pagi esok harinya. dering dan getar ponselmu tak kunjung henti menerima ucapan selamat atas ulang tahun, malam tadi hingga lewat dini hari, mungkin kau tak kunjung henti membalas setiap sms dan coretan dinding di profil facebookmu yang memberi iringan doa atas hari lahirmu. mungkin hingga gari ini sederet ucapan selemat berbentuk ucapan, hingga kado masih kau terima. bahkan mungkin saja hingga kini kau justru mengenang sesuatu yang hilang di masa lampau hingga cita-cita di masa depan dengan senyum dan sedih bergantian menyelimuti wajahmu.
wi, ultah itu sesungguhnya adalah mengenang kembali perjuangan ketika ibumu rela memutuskan 40 urat nadi di dinding rahminya dengaun peluh keringat dan darah disertai jeritan perjuangan hanya untuk membuatmu melihat cerahnya mentari pagi dan engkau bisa menghirup nafas kehidupan, supaya kau tahu apa artinya sebuah cinta dan kasih sayang
wi, ultah itu sesungguhnya adalah mengang kembali wajah khawatir bapakmu ketika bibirnya tak lepas dari doa ketika menyaksikan perjuangan ibumu. saat itu adalah saat dimana mendengarkan kembali alunan adzan yang terlauntun di telingamu sebagai awal suara pertama yang bapakmu isi sebagai bekal perjalanan hidupmu kelak, supaya kau tahu apa artinya kehormatan
wi, ultah itu sesungguhnya adalah mengenang kembali waktu yang telah hilang dimasa lampau. merasakan kembali sejarah manis getir hidupmu yang telah kau lewati selama ini. semua yang ada pada dirimu saat ini adalah sebuah proyeksi atas apa yang telah kau lakukan dimasa hidup yang telah kau lewati dulu supaya kau tahu apa artinya kehidupan
wi, ultah itu sesungguhnya adalah menatap laju kedepan sebagai sebuah persiapan mengejar cita-cita dan harapan. mempersiapkan diri untuk perjalanan dan lika-liku hidup yang penuh misteri yang tak pernah kau tahu akan hal itu karena kita dimasa depan adalah apa yang kita lakukan sekarang. lepaskan semua harapan dari belenggu kekahawatiran untuk cita dimasa depan supaya kau tahu apa artinya perjuangan
wi, ulah itu sesungguhnya adalah melihat sisa usia pada diri kita yang penuh noda. karena pada setiap tiupan lilin yang padam, pada setiap potongan kue dan tumpeng yang kita potong adalah pertanda mulai padam dan terpotongnya jatah usia kita untuk beribadah dan berbakti sebagai anak dan hamba. mozaik itu adalah epos nyata suaya kau tahu apa artinya pengabdian
wi, ultah itu sesunggunya adalah menikmati setiap jejak langkah hidup kita yang bertabur, manis, pahit, asam dan asin. merasakan setiap titian langkah hidup yang penuh misteri dan kejutan tak beralas, mengurai kembail rangkaian benang-benang kusut yang membuat wajah kita berganti tawa ceria hingga duka penuh luka. semua itu akan menyadarkan kita akan apa artinya perjalanan
wi, ultah itu sesungguhnya menyadari keberadaanmu sebagai manusia didunia. mengingatkanmu akan hak yang kau miliki dan kewajiban yang harus kau jalani. kehadiran dirimu sebagai individu dapat dipengaruhi dan bisa mempengaruhi orang lain sehingga membentuk karaktermu sendiri. itu semua terangkai dalam setiap kisah supaya kau tahu apa artinya tanggungjawab
hidup bukanlah seperti putaran komedi putar yang berputar datar, hidup sadalah putaran bianglala yang terkadang di atas kadang di bawah. hidup esensinya adalah sikap kita menjalani perjalanan itu sendiri. dan saat ultah adalah saatnya bernostalgia untuk setiap perjalanan kita. Nostalgia emang asik. Banyak hal yang mungkin telah kita temukan. Banyak titik-titik yang ternyata menjadi garis yang mengantar kita hingga menjadi apa kita sekarang ini. Hati-hati lubang kesedihan menganga di setiap langkah yang telah terjejak, bahkan kegembiraan menjadi suatu hal yang pahit untuk dikenang karena maknanya menjadi berbeda kini. Dia yang dulu mungkin bergembira dengan kita telah tiada, dia yang dulu menjadi kesayangan orang lain, dan betapa singkatnya semua tertutup menjadi kenangan dibungkus waktu dalam kotak ingatan.
Kembali melangkah menuju pemberhentian. Setelah lelah berjalan dan bekal habis, berhentilah dulu, mengisi lagi. Untuk kembali riang menebar senyum disepanjang jalan. Berbagi bekal dengan semua yang menghampiri. Mari kembali merasakan kekosongan bekal kita, kembalilah membaca, melangkah lagi untuk sebuah perjalanan panjang.