Mohon tunggu...
Aziz Abdul Ngashim
Aziz Abdul Ngashim Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca tanda dan angka

suka dunia jurnalistik, sosial media strategy, kampanye media sosial, internet marketing. sisanya nulis buat enjoy aja. smile

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Budha Gautama dan Nabi Muhammad SAW, dan Kekonyolan Pluralisme Lintas Agama

28 Mei 2010   11:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:54 3012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

salam Indonesia

kita tidak hanya berbicara "untukmu agamamu untukku gamaku" tapi juga "kuhormati agamamu kau hormati agamaku".

pertama-tama saya ingin mengucapkan selamat hari waisak untuk sodara, kawan teman yang beragama budha. hari ini adalah hari waisak dimana seharusnya ada kado indah dari bangsa Indonesia untuk kawan-kawan kita dengan menghancurkan budha bar dari bumi Indonesia. sebagai umat islam saya bahkan muslim semua marah dengan karikatur yang menghina nabi Muhammad SAW, semua begolak "hanya" karena sebuh halaman di facebook. dari tukang becak hingga pemerintah semuanya buka suara, banyak mengecam, walaupun saya yakin mereka yang mengecam tak sepenuhnya mengerti kenapa menggambar nabi itu diharamkan.

gerakan boikot facebook pun muncul, dari sekedar non aktif hingga benar-benar "bunuh diri" dari facebook seperti kang iskandarjet seperti diungkapkan dalam tulisannya selamat tinggal facebook. tapi tulisan kegeraman itu seolah berbanding terbalik alias anomali konyol jika membaca kompas yang memuat iklan tentang budha bar di Buddha Bar Gelar Yousef Indonesia Tour tanggal 7 mei 2010, padahal pada tanggal 13 april 2010 dalam salah satu postingan di forum pembaca kompas Kami kecewa kompas memuat iklan Buddha bar ,bar yang melecehkan umat buddha.

kekecewaan itu di muat akibat iklan kompas tanggal 10 april 2010 atas iklan Buddha Bar Gelar Godspeed Nanti Malam!. tapi anehnya halaman di forum kompas yang memuat kekecewaan itu tidak bisa di akses sekarang coba buka disini pada baris ke dua hasil pencarian google atau langsung buka disini. jika mau ekspresi kekecewaan melihat harus lewat "tembolok". tidak sampai disitu tanggal 14 mei 2010 alias 2 minggu sebelum waisak kompas kembali memuat iklan buddha bar Buddha Bar Gelar Hanging, Banging, Blazin. saya heran kenapa kompas masih memuat iklan yang menjadi penghinaan untuk umat buddha. seharusnya ada atau tidak ada tanggapan dari umat buddha kompas bisa menahan diri untuk tidak memuat iklan itu.

tapi dari kesemuanya yang membuat saya mengerut kan kening adalah, kenapa iklan budhha bar itu masih bertebaran di kompas online tapi postingan di forum kompas yang menjadi ekspresi kekecewaan masyarakat justru tidak bisa di akses. sebenarnya mana yang dihapus.

silahkan lihat di  Kami kecewa kompas memuat iklan Buddha bar ,bar yang melecehkan umat buddha. ekspresi kekecewaan seorang umat budha atas buddha bar dan eksprese kekecewaan seorang muslim di sini selamat tinggal facebook. facebook telah menghapus halaman menggambar nabi dan apakah kompas juga akan menghapus halaman iklan buddha bar. ?

kita muslim bahakn mungkin non muslim yang tidak setuju dengan halaman facebook tentang hari menggambar nabi menuntut halaman itu dihapus karena sebuah penghinaan. tapi kenapa sebuah penghinaan kepada agama lain yang minorotas justru tidak di tanggapi serius. kenapa ?

pluralisme omong kosong, saling menghormati omong kosong, kita muslim menuntut umat lain menghormati kita, marilah kita coba untuk menghormati umat lain juga. seperti kita muslim tidak menyukai nabi digambar maka umat budhha juga tidak suka nama buddha menjadi sebuah bar...

tidak hanya muslim, budha atau agama lain pun bahkan yang tidak beragama seharusnya bisa saling menghargai dan menghormati serta mengerti batasan-batasan agama itu sehingga kita bisa hidup dengan damai. dan tidak melulu menuntut untuk di hormati saja.

oia, dimana pemerintah dalam kasus buddha bar ??????

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun