Dunia online di indonesia memasuki babak baru yang lebih menggembirakan. Banyaknya startup yang tumbuh memberikan warna baru dalam dunia industri digital indonesia. Meskipun pertumbuhan startup 2 tahun terakhir ini di dominasi oleh fintech (finansial technologi) tapi perkembangan ecommerce juga tidak kalah masif.
Di luar dominasi-dominasi marketplace dan ecommerce raksasa indonesia seperti lazada, tokopedia, bukalapak, shopee, mataharimall, elevania, blanja, dan berbagai macam pemain besar lainnya para pemain baru terus tumbuh.
Ecommerce baru tumbuh dengan spesialisasi masing-masing. Keunikan menjadi strategi yang dipakai untuk melawan tekanan penguasaan pasar yang dominan oleh para pemain besar. Ada yang fokus di mashion seperti sepatu, jilbab, tas dan baju. Namun banyak juga yang bermain di segmen spesial lain seperti elektronik hingga furniture. Bahkan ada juga yang fokus pada jual beli bahan bangunan online.
Pertumbuhan ecommerce-ecommerce dengan spesialisasi produk sangat patut untuk diapresiasi. Memang tantangan selalu muncul dalam industri ecommerce salah satunya untuk indonesia adalah belum meratanya akses internet dan kedua yang sangat penting adalah proses ekspedisi biaya tinggi.
Maklum saja indonesia adalah negara kepulauan dengan luas wilayah yang jika ditarik garis lebih panjang dari dataran eropa. Dibalik kesulitan ini muncul sebuah peluang besar sebenarnya, yaitu ecommerce lokal bisa tumbuh bersaing dengan para pemain raksasa di jakarta.
Ekspedisi mungkin terjangkau jika barang yang dikirim dalam satuan yang kecil secara berat tapi akan sangat menyusahkan jika barang yang dikirim memiliki bobot yang lumayan berat. Seperti ecommerce yang menghususkan dirinya pada furniture, elektronik besar hingga bahan bangunan online.
Tapi di spesialisasi inilah ecommerce menengah bisa tumbuh dan bersaing dengan pemain besar. Ecommerce daerah yang bermain dengan barang-barang besar dimana biasanya ongkos kirim tinggi bisa memanfaatkan peluang ini.
Harga furniture dan elektronik bisa ditekan atau harga bahan bangunan murah pun bisa dirasakan oleh konsumen. Artinya peluang bagai ecommerce di daerah tetap bisa bersaing dengan marketplace besar yang memiliki dana investor tak terbatas.
Di jakarta ada ecommerce yang mengkhususkan diri untuk furniture seperti fabelio. Fabelio sepertinya fokus untuk menggarapan psar jabodetabek saja, dengan fokus pada satu wilayah feblio memberikan banyak layanan seperti ongkos kirim gratis misalnya untuk wilayah jabodetabek.
Di wilayah jogja dan sekitarnya ada juga startup ecommercer baru yang fokus pada furniture dan home appliance seperti qhomemart. Qhomemart bahkan memberikan layanan ongkos kirim gratis dan bisa COD untuk wilayah jogjakarta.
Kedua startup ini berfokus bisa menjadi contoh bagaiamna para pemain lokal bisa tumbuh dan mendapatkan kue digital. Menjadi lokal dan menjadi unik adalah kunci menghadapi dominasi para pemain besar di jakarta.