Mohon tunggu...
Aziz Abdul Ngashim
Aziz Abdul Ngashim Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca tanda dan angka

suka dunia jurnalistik, sosial media strategy, kampanye media sosial, internet marketing. sisanya nulis buat enjoy aja. smile

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mencoba Menjadi Tuhan

4 Januari 2011   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:59 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

mencoba menjadi tuhan atau yang mencoba-coba menjadi tuhan sesungguhnya adalah para pemilih sifat yang diinginkan. tuhan-tuhanan muncul dalam skala sosial yang bisa di tengok dalam setiap menit. mereka yang mencoba menjadi tuhan biasanya melata di bawah ambang kemnusiaan dan harmonisasi kehidupan. penuhanan pancasilais adalah contoh ideologi yang di pertahankan atas darah kekuasaan. mereka yang mengaku dan mencoba-coba jadi tuhan terhempas dalam kekacuan, dari sejarah firaun dan nambrudz hingga gaya kepemimpinan maca hitler dan idi amin yang berlaku "sekarepe-dewe" dan menjadi cerminan kenapa banyak kepala negara di dunia cendrung menjadi tuhan dengan cara mengadopsi sebagian sifatNya.

kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya justru di kemudian hari malah menyusahkan dirinya sendiri. sebagain dari mereka itu memperoleh kekayaan dan kekuasaan dengan menghalangin dan menghilangkan sebagian bahkan keseluruhan hak dan rizqi orang lain. jadi menjadikan ririny tuhan hanya mengadopsi sebagian sifat tuhan dengan menasbihkan sifat yang lain.

mereka yang mengaku-ngaku dan mencoba menjadi tuhan itu dengan lancang menerapkan dan menafsirkan sifat-sifat tuhan tanpa berketuhanan. seharusnya membagi rizqi malah meramp[asnya. yang seharusnya diamankan malah di hamburkan. haarusnya di buang malah dipelihara. penguasa dan orang-orang yang menuhankan dirinya itu hanya memilih sifat tuhan yang tertentu saja dan meletakannya di luar inti sifat Tuhan yang maha adil.

aku bukan Tuhan, tapi bisa bersikap seperti Tuhan ......
ketika kesombongan menguasaiku......
tapi aku tetap saja terkalahkan.....
oleh sebuah keterbatasan dan ke-tidak abadi-an....

tulisan lain terdahulu:

Dari Titik Hingga Ruang

Dedramatisasi Laskar Pelangi

Jangan Fitnah Siti Nurbaya

Selamat Ulang Tahun, Wi

Secangkir Kopi dan Seiris Hati

Kata-Kata Malam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun