Mohon tunggu...
Aziz Abdul Ngashim
Aziz Abdul Ngashim Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca tanda dan angka

suka dunia jurnalistik, sosial media strategy, kampanye media sosial, internet marketing. sisanya nulis buat enjoy aja. smile

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hijau = Merah, Paradoks Live Earth Concert

17 April 2010   01:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:45 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

besok tepat tanggal 18 april 2010 akan diadakan sebuah konser serentak di seluruh dunia, konser besar yang dicanangkan untuk mengingatkan kita akan bahaya dari pemanasan global yang mengancam Bumi. konser yang pertama kali di gagas oleh Al Gore ini pertama kali diadakan pada tahun 2007 dan konser yang akan diadakan tahun 2010 ini adalah pagelaran yang ketiga. saat pertama kali hanya diadakan di 11 kota, tapi sekarang sudah menyebar di seluruh dunia dengan dukungan ribuan artis yang terpesona dengan kata "pemanasan global" dari seluruh dunia. pegelaran ketiga di tahun 2010 ini mengangkata tema air atau bertema resmi "The Dow Live Earth Run for Water" . kegiatan di Indonesia tahun ini akan dipusatkan di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali. memang benar kegiatan ini tidak sekedar konser saja tapi juga jalan kaki 6 Km. tapi coba bayangkan berapa banyak energi yang dutuhkan untuk menyelenggarakan konser-konser besar ini di seluruh dunia. konser live earth bukanlah konser kecil, tapi konser mahabesar yang luar biasa, melihat top artis dari masing-masing negara tampat bahkan panggungpun akan dibuat sangat mewah dengan tata lampu yang memerlukan puluhan ribu watt, berapa besar energi yang dibutuhkan...? sangat besar. begitu pemborosannya energi yang digunakan untuk konser-konser besar ini, sama saja dengan kebutuhan listrik beberapa negara di Afrika. tegakah para arti Indonesia berpesta dalam hujan lampu dan sound sistem yang menggelegar di Bali, sedangkan beberapa Km dari sana tepatnya di NTT dan NTB, banyak desa miskin dan tidak terjamah listrik. apakah mereka tidak mengerti. bayangkan berapa dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan konser-konser besar itu, bisa sampai jutaan dollar, disaat jutaan manusia di belantara dunia masih dalam keadaan busung lapar. konser ini juga bukan wajah dan contoh yang baik bagi anak-anak, bayangkan apa yang akan anak SD pikirkan ketika melihat bahwa penanggulangan pemanasan global dilakukan dengan mengadakan konser yang menghabiskan ribuanwatt listrik, berlenggak-lenggok di panggung serta kegiatan yang justru pemborosan dana termasuk energi dan sama sekali tidak terlalu berhubungan dengan kegiatan ilmiah. bayangkan, para artis berbicara dipanggung hemat stetes air di kamar mandi untuk kehidupan dan di saat yang sama ribuan galon air disemprotkan untuk peserta konser. bayangkan, para artis berbicara dipanggung matikan lampu di rumah ketika tidak dipakai dan disaat yang sama ribuan lux lampu dipancarkan dari panggung. bayangkan, para artis berbicara dipanggung cabut kabel charge HP anda jika tidak dipakai dan disaat yang sama ribuanwatt listrik dipakai untuk sound sistem yang dahsyat. saya pikir ada banyak hal lain yang lebih bermanfaat daripada sekedar membuat konser untuk berteriak omong kosong dari panggung. jika memang live earth mengangkat tema air, maka sebaiknya datanglah ke kupang dan NTT yang sedang kelaparan dan kekeringan, di NTT perusahaan prancis yang membuat jaringan air, di sumba FAO yang memberi pompa air untuk menanggulangi kekeringan. tapi kenapa sebagian dari kita yang peduli justru melakukan hal mubazir dengan "berpesta". tidakah mereka yang bernyainy dan berlenggok di panggung live earth sadar, nyanyiannya di panggung adalah tengisan bayi-bayi lapar dan tariannya adalah geliat tubuh yang menderita. konser hijau yang digagas buat saya sama saja dengan konser merah yang justru menjadi ironi [caption id="attachment_120119" align="aligncenter" width="420" caption="salah satu konser live earth di london, konser pemborosan (coastday.org)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun