dalam khazanah geopolitik dan alur sejarah Nusantara nama "Bhayangkara" pernah hadir dalam dua kerajaan yaitu Singasari dan Majapahit. ada penggambaran berbeda 2 sumber tentang Bhayangkara pada masa kerajaan Singasari. pertama pemberontakan Kalana Bhayangkara pada masa pemerintahan Raja Kertanegara di Singasari yang berakhir dengan kegagalan pada masa Raja Kertanegara berkuasa, seperti yang digambarkan oleh Styardi Widodo. sedangkan yang kedua digambarkan bahwa Bhayangkara adalah bagian dari kesalahan strategi Kertanegara.
Kegagalan Kertanagara mempertahankan istana Singasari atas serbuan Jayakatwang dari Gelang-Gelang lebih karena kegagalan Kertanagara menerapkan keamanan dan pertahanan dalam negeri yang seharusnya berada mutlak di bawah tanggungjawab kesatuan Bhayangkara. Penyerangan ke Malayu secara besar-besaran dengan mengirimkan hampir seluruh kekuatan militer Singasari (termasuk kesatuan Bhayangkara) pada tahun antara 1284-1286 memberikan catatan kelam kehancuran Singasari.
Kekosongan kekuatan keamanan di dalam negeri telah memberikan peluang pada Jayakatwang untuk menusuk Singasari langsung ke jantung pemerintahan tanpa perlawanan berarti. Kekuatan militer Singasari yang saat itu disegani dan sedang berada di luar negeri terbukti tak mampu menyelamatkan istana. (renny masmada)
Bhayangkara pada masa Majapahit
sedikitnya catatan sejarah mengenai Bhayangkara pada masa Singasari menjadikan Bhayangkara pada masa Majapahit lebih tersohor, bukan saja karena peranan Gadjah Mada yang menjadi tampuk pimpinan pasukan, tapi juga karena Bahyangkara pada Masa Majapahit tertuang dengan jelas dalam literatur-literatur kuno, seperti Negarakertagama dan pararaton.
(Begini keindahan lapang watangan luas bagaikan tak berbatas. Menteri, bangsawan, pembantu raja di Jawa, di deret paling muka. Bhayangkari tingkat tinggi berjejal menyusul di deret yang kedua……Nagarakretagama 9.2)
(Sira Gajah Mada ambekel ing bhayangkara…./ Gajah Mada yang menjadi kepala pasukan bhayangkara …Pararaton 26)
Kesatuan Bhayangkara sudah ada sejak zaman Singasari, sebelum Wisnuwardhana memerintah (1248-1268 Masehi).
Dalam Nagarakretagama pupuh IX pada 1 dijelaskan, bahwa sehubungan dengan mangkatnya Tohjaya di Katang Lambang pada tahun 1248 di daerah Pasuruan, maka di antara barisan pengawal yang berkewajiban menjaga keamanan kraton adalah Kesatuan Bhayangkara.
Di tangan Gajah Mada, Kesatuan Bhayangkara menjadi kekuatan sipil yang sangat berpengaruh pada zamannya. Sehingga keselamatan para raja dan keluarganya berada mutlak di bawah kewenangan dan tanggungjawab Kesatuan Bhayangkara.