Salam Indonesia
pertama-tama dan yang paling utama, saya mohon maaf yang segede-gedenya buat para FBS alias Fans Berat Susno, karena saya sama sekali tidak bermaksud menyinggung temen-teman sekalian dengan judul diatas. :) sebenarnyaapa yang membuat saya bahagia adalah ternyata jendral saja bisa ditangkap. hehehe... pasti banyak yang protes dengan saya, ga apa-apa lah namanya juga demokrasi, asal perbedaan pendapat tidak membaut kita saling menghujat dan mem-bangsat-kan seperti para anggota DPR yang -merasa- terhormat padahal dimata saya anggdo eh anggota DPR hanyalah sekumpulan Rakyat -yang merasa- menjadi wakil, itu cuma perasaan mereka saja.
kembali ke padhe sosnoe yang sedang merasa terdzalimi oleh institusinya sendiri. terdzalimi atau tidak itu cuma perasaan dia saja dan keluarga serta para penggemarnya, karena dimata saya orang ditangkap tidur dipenjara itu biasa, saya juga pernah disuruh tidur di penjara anak-anak salah satu polsek di banyumas, wekekek... buka rahasia, catat bukan saya berbuat kriminal tapi karena saya emang numpang tidur di kantor polisi itu, hehehe....
oke oke oke, penasaran ya kenapa saya bahagia ? heehhe, semoga tidak,,, karena saya bukanlah arwah penasaran hihiihihi.... saya ingat saat masa lampau dimana kisah kepopuleran om sosnoe di moelai, ketika dia dengan gagah ngejek cicak sama KPK, dan habislah dia oleh media, semua media dan mayoritas publik menuntut sosnoe ah susno aja, susno untuk mundur, tekanan demi tekanan dilayangkan, apa yang terjadi sodara-sodara sekalian kapolri justru melindunginya setengah mati, dan kapolri juga memberi panggung untuk susno curhat di DPR dengan tetesan airmata -yang ketika itu dianggap- buaya.
seluruh intitusi polri ketika itu habis dihujat masyarakat hanya karena tindakan bodoh ucapan susno yang koonyol, hingga saat ultah brimob, kapolri dengat terbata-bata berujar "biarkan institusi polri dihujat, yang penting kita tetap bekerja profesional dari pos di pinggir jalan hingga mabes dan disambut dengan ucapan "kami bangga menjadi anak buah jendral dari para brimob saat itu. dosa kecil susno yang hanya bercanda jelas sangat menghabisi polri yang ketika itu dinobatkan sebagai jajaran polisi terbaik dunia disandingkan dengan FBI.
akhirnya mabes menyerah, -kita- masyarakat yang sudah dihipnotis mendia bahwa Susno seorang "bangsat" menjadi pemenang, Susno lengser, berhenti. dan dijadikan Pati (pejabat tinggi polri tanpa kerjaan alias dapat gajih buta), susno merasa sakit hati, dia merasa disingkirkan. tapi saat itu media belum puas dan menuduh polisi masih memelihara buaya, dan menuntut susno harus pergi dari markas, tapi polisi enggan nurut begitu saja.
kini sejarah berputar, susno kembali "menghabisi" institusinya dengan menjadi "pahlawan" katany loh bukan kata saya. susno mengemis dan mempublikasikan diri sebagai makhluk terdzalimi, mengais simpati menjaring empati masyarakat dengan konfrensi pers dan reality show, melalui media. kebetulan metro tv dan tvone tidak punya acara reality show khusus seperti gaya tv yang lain, maka peluang ini dimasuki, denga tiap hari mempublikasikan kehidupan susno dari ke masjid (kelihatan alim) makan bersama (harmonis) tidur di kamar (sok sakit) dan macam-macam, jujur saya mau muntah melihatnya seperti emlihat gaya termehek-mehek weks....
anda bermain api, bersiaplah terbakar
susno dengan sombong -versi saya-. ketika di DPR bahwa dia berani mati, ungkapan ini buat saya terlalu sombong dan berlebihan, ga usah lebay lah, biasa aja. kalau mau bongkar ya bongkar saja ga usah pake pamer keberanian, sok pahlawan. anda bermain air jangan marah jika suatu saat air itu membasahi baju anda, begitu tho, dan jangan protes jika ada orang yang marah ketika ada orang menyiram anda dengan seember air karena dia terkena percikan air yang anda mainkan. tanggunglah resiko dan jangan cengeng, bukankah jendral itu tidak cengeng.
saya paling tidak suka uangkapan kaliamt tentang susno yang berbunyi "jika jendral saja diperlakukan seperti itu bagaimana rakyat biasa ...? ucapan najis ini sunguh-sungguh menyingung ujung hati terdalam saya .. lebay... lebay.... hehehee, tapi jujur saya memang tidak suka dengan ungkapan itu, seolah-olah menandakan bahwa jendral harus diperlakukan berbeda, sperti kalu mau menangkap harus "maaf pak, anda saya tangkap boleh, silahkan pak menuju mobil, harus saya gendong" wekekek.... saya justru berharap para pejabat dan jendral itu ditangkap dengan digelandang dan seret seperti maling-maling ayam yang terkadang diperlakuakn tidak manusiawi.
hebat ya jadi susno, setelah ditangkap, keluarga langsung konfrensi perss, besoknya dijenguk anggota DPR, istrinya mengadu ke istri presiden lewat sekertarian negara, coba lihat nenek pencuri kakao di banyumas, atau seorang guru yang mengadu ke ibu ani karena sutet, kemudian di ciduk intelejen. manja manja manjanyaaa........ emang lo sapa hah..... karena udah dianggap pahlawan sama banyak orang, maaf dimata saya tidak sama sekali.
boleh lah saya dianggap anti susno, dan pembela polisi, tidak apa-apa, toh dari lubuk hati terdalam saya benci poisi gara-gara pernah ditilang Rp.10.000 karena motor ga ada tutup pentilnya, reseh kan tuh polisi, emang bikin kesel hati kadang-kadang. tapi saya juga berterimakasih pada polisi yang memperkenankan saya buat bikin SIM dengan cara nembak, wekeke.,.,..