Mohon tunggu...
Azis Ramdhan
Azis Ramdhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Bebas

Mau, Mampu dan Maju

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tahun 2025, Masih Layakkah UMR dibawah 3 Juta?

4 November 2024   17:09 Diperbarui: 5 November 2024   00:11 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini bukan tentang tidak bersyukur atas rezeki yang di terima, melainkan ini adalah sebuah cerita realita, saat dimana para pekerja dari ujung Aceh sampai Papua ....

Berharap-harap lebih akan layaknya upah kerja, iya berharap kepada Pemerintahan baru Republik Indonesia yang saat ini menyusun anggaran kerja .....

"Tolong Bapak Presiden perhatikan Kami !!!" Jerit seorang pekerja menyampaikan harapannya, tidak lain tidak bukan iya hanya meminta kelayakan akan upah nya, tidak lebih dan tidak kurang Ia meminta, hanya sekedar layak cukup bagi nya .....

Di beberapa Kabupaten Kota, masih saja ada UMR di bawah 3 juta, masih layakkah di tahun 2025 ? Coba hitung saja sendiri pakai logika, hitungan ini jelas karena bertahun-tahun kita sudah belajar ilmu matematika ....

"Makannya hidup lah sesuai kebutuhan, jangan berdasarkan kemauan !" sahut Bapak / Ibu pejabat di ruang sidang di gedung senayan sana .....

"Gaji Bapak sekarang berapa pak ????", Teriak pekerja kepada wakil Rakyat yang memkai sepatu dengan harga di atas 1 juta ....

"Bapak, Mau di Gaji UMR di bawah 3 juta ????" Sahut teman sang pekerja, "Yang hidup sesuai kemauan bukan kemampuan itu, Bapak, Ibu atau Kami pak ???" Sahut kembali pekerja yang satu nya .....

"Mobil bapak dan ibu berjejer di garasi rumah, sementara kami, hanya Catatan cicilan dan bukti pembayaran pajak kepada Negara yang ada" 

"Lantas bapak ibu bilang, hiduplah sesuai biaya bukan gaya ??? Lalu berapa harga outiftt yang Bapak Ibu pakai untuk bekerja ? Bisa jadi lebih dari gaji kami sebulan sepertinya .....

"Lalu, masih pantaskah, UMR di bawah 3 juta tahun 2025 ???"

"Sambil berlalu, Bapak Ibu hanya bilang sabar menunggu, kami akan usahakan, Tolong percaya" .... (Berlalu pergi sambil tertawa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun