Sebelum kita memahami dan mengenal lebih tentang siapakah Jahm bin Sofwan tersebut, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu jabariyah.Â
Secara bahasa Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung pengertian memaksa. Di dalam kamus Munjid dijelaskan bahwa nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan mengharuskannya melakukan sesuatu. Salah satu sifat dari Allah adalah al-Jabbar yang berarti Allah Maha Memaksa.
Sedangkan secara istilah Jabariyah adalah menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah. Dengan kata lain adalah manusia mengerjakan perbuatan dalam keadaan terpaksa (majbur). Â Â (Rosihan Anwar, Ilmu Kalam, (Bandung: Puskata Setia, 2006), cet ke-2, h. 63)
Menurut Harun Nasution Jabariyah adalah paham yang menyebutkan bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh Qadha dan Qadar Allah.
Maksudnya adalah bahwa setiap perbuatan yang dikerjakan manusia tidak berdasarkan kehendak manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan dengan kehendak-Nya, di sini manusia tidak mempunyai kebebasan dalam berbuat, karena tidak memiliki kemampuan. Ada yang mengistilahlkan bahwa Jabariyah adalah aliran manusia menjadi wayang dan Tuhan sebagai dalangnya.( Harun Nasution, Teologi Islam..., h. 31)
Adapun mengenai latar belakang lahirnya aliran Jabariyah tidak adanya penjelelasan yang sarih. Abu Zahra menuturkan bahwa paham ini muncul sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah.
Ketika itu para ulama membicarakan tentang masalah Qadar dan kekuasaan manusia ketika berhadapan dengan kekuasaan mutlak Tuhan.(Tim, Enseklopedi Islam, "Jabariyah" (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1997), cet ke-4, h. 239) Adapaun tokoh yang mendirikan aliran ini menurut Abu Zaharah dan al-Qasimi adalah Jahm bin Safwan,( Adapun riwayat Jahm tidak diketahui dengan jelas, akan tetapi sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa dia berasal dari Khurasan yang juga dikenal dengan tokoh murjiah, dan sebagai pemuka golongan Jahmiyah. Karena kelerlibatanya dalam gerakan melawan kekuasaan Bani Umayyah, sehingga dia ditangkap) yang bersamaan dengan munculnya aliran Qadariayah.
Jahm bin Safwan ( ) adalah seorang teolog Islam yang kontroversial yang melekat dirinya dengan Harith bin Surayj, seorang pemberontak di Khurasan menjelang akhir periode Umayyah, dan dihukum mati di tahun 128 H /745-6 M oleh Salim bin Ahwaz.
*Biografi jahm bin sofwan
Ia dilahirkan di Kufah, tapi menetap di Khurasan di Tirmidh. Tahun lahirnya tidak diketahui, tetapi dia mungkin lahir di abad pertama. Dia belajar dibawah asuhan al-Ja'd bin Dirham, seorang sektarian dari Harran di Suriah. al-Ja'd bin Dirham adalah seorang guru dari Dinasti Umayyah Khalifah terakhir, Marwan II, dan digambarkan sebagai Dahri dan Zindq. Dia adalah Muslim pertama yang berbicara tentang createdness dari Al Qur'an, penolakan persahabatan Abraham kepada Allah dan Musa berbicara kepada-Nya Dari al-Ja'd Jahm bin Safwan mewarisi beberapa doktrin sektarian dan akan menjadi pendiri Jahmiyyah. . (lihat: Jahmites)
*Ajaran