Pada dasarnya, manusia memiliki kehidupan sosial yang terus berkembang. Menurut Said Nursi, hakikat kehidupan sosial manusia adalah tidak mengandalkan kekuasaan sebagai pendukung, kepentingan pribadi sebagai tujuan, konflik sebagai pandangan hidup, dan rasisme atau kesukuan sebagai afiliasi kelompok.
Karena ketika manusia mengandalkan hal-hal tersebut, maka akan menimbulkan pemahaman bahwa kekuasaan mengarah pada pelampauan, kepentingan pribadi mengarah pada konflik, konflik mengarah pada perkelahian dan perselisihan, dan rasisme mengarah pada agresi dan kesombongan.
Sebaliknya, kekuasaan harus diganti dengan kebenaran, kepentingan pribadi dengan mencari ridha Allah, konflik dengan kerjasama, dan rasisme dengan ikatan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
Prinsip-prinsip ini mengarah pada kesadaran bahwa pada dasarnya semua manusia adalah satu dan bersaudara. Oleh karena itu, Said Nursi memberikan formula persaudaraan. Dia menyatakan bahwa jika Anda yakin metode dan pendapat Anda benar, Anda berhak mengatakan, "Metode dan pendapat saya benar, atau bahkan lebih baik." Namun, Anda tidak boleh hanya mengklaim bahwa metode dan pendapat Anda adalah satu-satunya yang benar.
Karena pandangan seseorang yang penuh kebencian dan pemikiran yang terbatas tidak bisa menjadi patokan untuk menentukan benar atau tidaknya pendapat orang lain.
Formula berikutnya, menurut Said Nursi, adalah bahwa Anda harus selalu mengatakan kebenaran dalam kata-kata Anda, tetapi Anda tidak memiliki hak untuk menyampaikan semua kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu yang tidak dapat diungkapkan sepenuhnya.
Oleh karena itu, kita tidak boleh menggunakan perbedaan yang ada sebagai alat untuk melanggengkan permusuhan. Menurut Said Nursi, manusia saat ini berdebat bukan untuk mencari kebenaran, tetapi untuk mengejar kemenangan dan memamerkan kecerdasannya. "Kalau mencari musuh, cukup nafsu sendiri. Kalau minta nasihat, cukup kematian sebagai nasihat," kata Said Nursi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H