Kumpulan esai ini menggambarkan dinamika politik Indonesia selama 2014-2016, mulai dari transisi kekuasaan dari SBY ke Jokowi hingga tantangan awal pemerintahannya. Penulis menyoroti proses politik yang melibatkan partai-partai besar, ketegangan antara Jokowi dan PDIP, serta isu balas budi politik terkait pencalonan pejabat kontroversial. Selain itu, kritik terhadap integritas pemimpin, peningkatan gerakan masyarakat yang kecewa, serta persoalan terorisme dan hukum menjadi sorotan utama. Meskipun ada kemajuan, seperti pemerataan infrastruktur, masih banyak tantangan yang mencerminkan ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan negara.Â
6. Kritik dan Saran
Ada beberapa typo dalam buku ini seperti pada halaman 13. Tapi tentu buku ini memiliki banyak kelebihan. Yang pertama yakni penggunaan bahasa pada buku ini sangat mudah dipahami sehingga cocok bagi siapa saja termasuk mahasiswa
yang baru ingin terjun ke dalam dunia politik. Kedua, buku ini merupakan kumpulan-kumpulan esai sehingga topik yang dibahas tidak terputar-putar. Ketiga, pemilihan kata istilah, kata-kata istilah dalam politik yang digunakan dalam buku ini merupakan kata-kata istilah yang cukup umum sehingga bagi seseorang yang baru belajar pun pasti dapat langsung memahaminya. Keempat, penulis tidak hanya memberi kritik kepada pemerintah juga memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi. Dan yang terakhir, buku ini bukanlah bentuk kebencian penulis terhadap politik Indonesia sehingga penulis juga memberikan dukungan terhadap presiden Indonesia kala itu dan juga percaya bahwa Indonesin alean jadi lebih baik kedepannya. Saran saya agar penulis tetap memberikan arti atau makna dari istilah-istilah agar lebih memudahkan pembaca.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI