Semua insan di jagat Indonesia dan jagat raya dunia maya pasti tau tentang permasalahan KPK vs Polri yang beberapa hari ini mengerucut sampai kudu nurunin pak presiden buat nengahin anak-anaknya yang lagi berantem itu.
Pas KPK selesai meriksa petingginya Polri yang tak pernah kehilangan kejokoannya, pihak kepolisian ambil langkah cepat dengan mendatangi KPK buat ngerikus anak buahnya. Novel Baswedan. Katanya sih karena kasus 8 tahun yang lalu.
Sontak, seluruh rakyat sebangsa dan setanah maya (juga sebangsa dan setanah air) bergejolak #saveKPK dan nanyain #dimanaESBEYE. Tak pelak, kemarin malam pak presiden SBY ikut turun tangan menangani perseturuan ini dengan pidato penjelasan yang lebih menonjolkan untuk #saveKPK tanpa menkerdilkan Polri.
Nah, enak ya jadi KPK dibelain rakyat begitu banyaknya. Beda lagi dengan nasib PSSI, meski sama-sama dihantam untuk dilemahkan, sama-sama ditanya kinerjanya (bagaiman bisa berkinerja dengan baik kalau dilemahkan) tapi PSSI tak senasib baik seperti KPK.
Di dunia nyata, publikasi kebaikan dan kinerja PSSI tak pernah sampai ke telinga masyarakat kita yang sumber informasinya tergantung media televisi. Mereka lebih banyak mendengar tentang KPSI dan antek-anteknya daripada berita tentang PSSI.
Pun di ranah maya, hanya segelintir orang bodoh (menurut kelompok KPSI) (termasuk saya) yang masih dan terus mengaku peduli dan mendukung PSSI untuk memajukan persepakbolaan tanah air Indonesia raya. Yang terus memposting hal yang mengharukan (menurut saya) tentang upaya pelemahan dan kesurvivan PSSI dibawah pimpinan resmi sekarang.
Apa pak presiden juga harus turun tangan dalam persoalan ini? Ah.... Nampaknya tak usah, karena pasti beliau tak berani dengan pembeking KPSI itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H