Halo kawan2 kuu yang lahir di tahun 2002, pasti kalian tauu lahir ditahun ini membuat masa kecil kalian terutama saya (dahulu) masih bermain tanah, bermain dengan air hujan, pergi kesawah mencari tutut ya itu binatang kecil yang bentuknya seperti siput, dan untungnya belum bersentuhan dengan alat alat elektronik, Beruntung sekalii di masa kecil saya alat elektronik belum mendapat pengaruh yang sangat besar. Di pengalaman hidup semasa kecil saya bisa dibilang sangat menggemaskan dan sangat mengesankan, jika diingat ingat ingin sekali bisa kembali pada dunia ituu lagi. Okeyy skippp yaaa
Perkenalkan saya anak kedua dari ibu dan bapa saya heheee, nama saya sabilla biasanya dipanggil billa, sikriting, atau si padang ya karna saya dilahirkan di keluarga minang disini saya ingin memperkenalkan teman semasa kecil saya yang memperindah masa2 kecil saya dahulu, untungnyaa kita masih tetap bersamaa hingga sekarang, hebat bukann? Mempertahankan persahabatan itu susahh, apalagi jika persahabatannya itu sudah ada sejak kecill, benar tidak kawan kawan? Yaa salah satunya sahabat saya adalah Febriyanti.
Saya berteman dengan dia  -/+ sekitar 14 tahun sejak tk kami berdua sudah berteman, rumah kami yang berdekatan dan bisa dibilang bersebelahan dan sering sekali bermain itu bisa menjadi faktor utama kami menjadi sahabat. Saat memasuki jenjang SD kami berbeda sekolah, saya bersekolah di SD KU  dan dia bersekolah di SDN 3 PG, jarak sd kami memang sangat jauh tetapi itu tidak menjadi penghalang kami untuk bersahabat, dia memperkenalkan teman teman sdnya kepada saya yaitu Dwi, Gustami, Azzahra Mereka juga masih menjadi sahabat saya hingga sekarang. Kami ber5 sering menghabiskan waktu bersama, setiap pulang sekolah kalau tidak ada jadwal mengaji kita ber5 pasti pergi bermain.
Dulu hidup di umur 9/10 thn yang terlintas di fikiran  hanya tidur makan main dan memikirkan pertemanan, dan hidup tanpa memikirkan sedikitpun masalah. Kecuali jika kita di musuhi dan tidak diajak main oleh teman sepermainan, hahaha benar bukan?
Hidup anak zaman sekarang jauh berbeda dengan dahulu. pengalaman pribadi masa kecil dulu adalah pengalaman yang lucu dan penuh drama. Contoh saja saya dan teman teman sepermainan sering bermain di bangunan rumah yang belum terselesaikam pembangunannya.
Hari itu sangat cerah dan terik, yaa kamii bermain setelah pulang sekolah tepat jam 12, kami berkumpul di rumahh yang sedang dibangun, kami bermain hingga matahari terbenam  layaknya sedang berada di arena ''ninja warior '' lucu bukan ? Setiap ada pohon pisang kami menggapai dedauannya, lalu melewati lubang lubang seakan ada dalam pertandingan itu, kami sangat beruntung masa kecil kami masih bisa merasakan permainan seperti ituu.
Tibalah hari libur semester pun tiba, sepertinya saya akan pergi jauh dan meninggalkan mereka untuk beberapa waktu, kami tidak dapat bermain bersama, dikarenakan semua teman teman saya pergi untuk berlibur, hari itu kami sekeluarga pergi ke suatu kota yaitu kota sukabumi, ya untuk mengisi hari libur kami beserta keluargaa.
Suatu hari saya sedang bermain dengan saudara kecil saya. Kami berdua sedang asik asiknya berlarian kesana kemari tanpa melihat ada genangan air dilantai. Kami saling mengejar satu sama lain, lalu saya berlari sekencang kencangnya agar tidak teraih olehnya, saat itu saya menginjak genangan air  dan akhirnya saya terpeleset yang mengakibatkan gigi depan saya patah karena posisi jatuhnya mengahadap dan tersungkur ke lantai, saya tidak menangis tetapi malah tertawa karena gigi depan saya terpatahkan, dan sama sekali tidak merasa khawatir, karena saya berfikir gigi ini akan tumbuh seperti semula lagi. Ternyata hingga saat saya dewasa gigi ini tetap saja dan tidak akan berubah, betapa lucunya pemikiran saya waktu itu. Saya kembali ke bandung dengan keadaan gigi depan saya terpotong. Hingga suatu hari saat kita bermain, teman teman saya terheran seperti ada yang berbeda dengan penampilan saya. Azzhara bertanya pada saya'' kenapa gigi mu menjadi seperti itu hahahaha '' lalu mereka menertawakan gigi saya yang potong, awalnya saya sangat sedih dan tidak ingin bermain bersama sahabat saya lagi, karna jika saya berbicara pasti saja mereka menertawakanku, entah dulu saya yang sangat perasa akan penilaian seseorang atau bagaimana ya saya tak perduli saat itu saya pulang sambil menangis dan tak ingin bermain dengan sahabat2 saya.
Setelah beberapa hari kemudian, saya merasa ada yang kurang, yang biasanya saya bermain tiap hari dengan mereka, tetapi saya hanya bermain dirumah sendirian, dan sangat tidak enak kalau saya masih berdiam diri dirumah, akhirnya saya keluar rumah dan bermain sendiri yaitu bermain bola beklen, tiba tiba sahabat saya datang dan meminta maaf karna apa yang di lakukannya kemarin terhadap saya itu salah karena telah menyakiti perasaan saya, entahlah saya memikirkan betapa sensitifnya saya diwaktu dulu, lalu mereka langsung memelukku dan meminta maaf, lalu saya memeluk mereka, karena saya tidak mau kehilangan mereka, hingga saat ini kami ber5 masih menjalin persahabatan. Semoga persahabatan ini terjaga sampai masa tua kita nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H