Banyak masyarakat yang masih asing dengan "herbarium" padahal sangat mudah loh untuk membuatnya. Maka dari itu, salah satu tim KKN-Tematik Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja monodisiplin dengan membuat herbarium. Ia adalah Aziizah Nur Fayakun, yang berasal dari program studi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika.
Lokasi pelaksanaan kegiatan KKN ini berlangsung di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang sejak bulan September hingga November. Melihat banyaknya, sekolah yang ada di kelurahan tersebut mahasiswa KKN-Tematik UNDIP melakukan program kerja di berbagai tingkatan pendidikan seperti SD/MI, MTs, dan MA yang berada di kelurahan tersebut. Pembuatan herbarium (awetan tanaman) ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum 01 pada Jumat, 20 Oktober 2023 dengan target sasarannya adalah siswa-sisw i kelas 5.
Pembuatan herbarium ini bertujuan untuk menambah kreativitas, rasa ingin tahu, dan cara beradaptasi anak sehingga anak akan mampu mengekspresikan diri serta meningkatkan kemampuan problem solving. Peningkatan kreativitas pada anak sangat penting sebagai bekal menjalani kehidupan yang akan datang. Program kerja pembuatan herbarium ini berfokus pada pembuatan awetan pada tanaman yang ada disekitar rumah.
Kegiatan dimulai dengan perkenalan mahasiswa KKN-Tematik UNDIP, dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai arti herbarium, fungsi herbarium, contoh tanaman yang dapat dijadikan herbarium, dan cara pembuatannya. Ketika pemaparan materi dimulai, siswa dan siswi MI Miftahul Ulum 01 sangat antusias dan memperhatikan penjelasan dari mahasiswa.
Setelah pemaparan selesai, dilanjut dengan praktik langsung pembuatan herbarium tanaman. Alat dan bahan yang diperlukan telah disediakan oleh mahasiswa sesuai dengan kebutuhan. Saat pelaksanaan karena terdapat 36 siswa dan siswi, dibentuklah kelompok yang beranggotakan 4 orang. Selama kegiatan berlangsung, anak-anak dapat memilih tanaman yang akan dijadikan herbarium kemudian menyusunnya dengan rapi diatas kertas. Disini diperlukan juga kemampuan kerja sama dan komunikasi pada anak.
Setelah kegiatan selesai, dilakukan review kembali materi yang tadi disampaikan. Uniknya, dengan menggabungkan teori dan praktik.. anak-anak menjadi lebih paham dan lebih mengingat mengenai herbarium tanaman. Tak lupa, agar kegiatan ini dapat diaplikasikan ke siswa dan siswi yang lain dilakukan penyerahan poster  kepada kepala madrasah untuk ditempel di mading sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H