Tantangan pandemi Covid-19 dan peran orang tua dalam pembelajran Daring Anak
Oleh : Azifatul Rohmah
Sejak dikeluarkan keputusan pemerintah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat untuk itu seluruh aspek kegiatan yang melibatkan kerumunan seperti bidang ekonomi, pendidikan, keagamaan dan lain sebagainya kini banyak mengalami perubahan dalam melakukannya terutama dengan penjagaan yang ketat, tidak semua orang dapat melakukan kegiatan tersebut secara leluasa, bahkan ada yang harus di kerjakan di dalam rumah. tidak terkecuali berimbas juga pada aspek pendidikan.
Telah terjadi banyak permasalahan bermunculan ketika pemerintah memutuskan dan mengeluarkan kebijakan PPKM, dalam penerapan pola pendidikan jarak jauh yang telah berlangsung sejak pandemi.Â
Pola pendidikan yang dilakukan secara virtual tidak dapat menggantikan sepenuhnya konsep pendidikan tatap muka yang aspek penjelasan materi, terutama pada aspek praktik dan pembiasaan siswa.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua yang memiliki anak masih sekolah perlu adanya pengawasan ketat, karena bidang pendidikan sekolah seharusnya adalah tugas para guru dan sejak pandemi saat ini sebagian di pegang oleh orang tua di rumah.Â
berurusan dengan karantina adalah pengalaman yang cukup menegangkan bagi orang tua yang harus menyeimbangkan kehidupan pribadi, pekerjaan dan mendidik anak-anak. hal ini juga membawa tantangan tersendiri bagi siswa terkadang mereka mudah merasa lebih terisolasi, cemas, bahkan bosan.Â
Oleh sebab menambah PR untuk keluarga atau orang tua untuk menjaga kesetabilan emosi anak karena hal ini akan berpengaruh kepada tugas-tugas yang di berikan oleh sekolah biasanya anak lebih banyak di beri tugas oleh sekolah.
Pada hal ini, pentingnya pendidikan anak harus menjadi kesadaran bersama, serta tidak lupa peran keluarga menjadi peran utama. Lepasnya kesempatan penting pendidikan yang seharusnya di peroleh penuh oleh anak-anak di sekolah oleh bidang ahlinya atau guru secara langsung kini harus di jembatani oleh orang tua atau keluarga. Pada kondisi seperti ini keluarga layaknya lembaga pendidikan terdekat bagi siswa, oleh karena itu orang tua sebagai guru utamanya, tanpa menghilangkan peran guru dan lembaga pendidikan sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H