Mohon tunggu...
Azifatul Rohmah
Azifatul Rohmah Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Pandemi Covid-19 dan Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Daring Anak

21 November 2021   17:08 Diperbarui: 21 November 2021   17:10 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tantangan pandemi Covid-19 dan peran orang tua dalam pembelajran Daring Anak

Oleh : Azifatul Rohmah

Sejak dikeluarkan keputusan pemerintah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat untuk itu seluruh aspek kegiatan yang melibatkan kerumunan seperti bidang ekonomi, pendidikan, keagamaan dan lain sebagainya kini banyak mengalami perubahan dalam melakukannya terutama dengan penjagaan yang ketat, tidak semua orang dapat melakukan kegiatan tersebut secara leluasa, bahkan ada yang harus di kerjakan di dalam rumah. tidak terkecuali berimbas juga pada aspek pendidikan.

Telah terjadi banyak permasalahan bermunculan ketika pemerintah memutuskan dan mengeluarkan kebijakan PPKM, dalam penerapan pola pendidikan jarak jauh yang telah berlangsung sejak pandemi. 

Pola pendidikan yang dilakukan secara virtual tidak dapat menggantikan sepenuhnya konsep pendidikan tatap muka yang aspek penjelasan materi, terutama pada aspek praktik dan pembiasaan siswa.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua yang memiliki anak masih sekolah perlu adanya pengawasan ketat, karena bidang pendidikan sekolah seharusnya adalah tugas para guru dan sejak pandemi saat ini sebagian di pegang oleh orang tua di rumah. 

berurusan dengan karantina adalah pengalaman yang cukup menegangkan bagi orang tua yang harus menyeimbangkan kehidupan pribadi, pekerjaan dan mendidik anak-anak. hal ini juga membawa tantangan tersendiri bagi siswa terkadang mereka mudah merasa lebih terisolasi, cemas, bahkan bosan. 

Oleh sebab menambah PR untuk keluarga atau orang tua untuk menjaga kesetabilan emosi anak karena hal ini akan berpengaruh kepada tugas-tugas yang di berikan oleh sekolah biasanya anak lebih banyak di beri tugas oleh sekolah.

Pada hal ini, pentingnya pendidikan anak harus menjadi kesadaran bersama, serta tidak lupa peran keluarga menjadi peran utama. Lepasnya kesempatan penting pendidikan yang seharusnya di peroleh penuh oleh anak-anak di sekolah oleh bidang ahlinya atau guru secara langsung kini harus di jembatani oleh orang tua atau keluarga. Pada kondisi seperti ini keluarga layaknya lembaga pendidikan terdekat bagi siswa, oleh karena itu orang tua sebagai guru utamanya, tanpa menghilangkan peran guru dan lembaga pendidikan sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun