Mohon tunggu...
azifah faza
azifah faza Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Nama saya Azifah Faza mempunyai hobi menyanyi dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Korupsi Tambang Timah Senilai 271 Triliun Memakai Teori Aristoletes

5 Mei 2024   12:44 Diperbarui: 7 Mei 2024   17:39 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alternatif penyelesaian menggunakan perspektif Filsafat dan Etika Komunikasi melalui Teori Aristolestes

Untuk mengatasi korupsi, sebuah pendekatan holistik yang memperkuat mekanisme pengawasan yang memperkuat mekanisme pengawasan dan kontrol, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta memperketat penegakan hukum sangat diperlukan. Ini mencangkup pengawasan yang lebih intensif dan efektif dari dewan komisaris terhadap kinerja direksi dan manajemen, serta penembangan sistem kontrol internal yang robust melalui audit berkala dan transparan kerjasama yang lebih erat antara lembaga penegak hukum dan peningkatan kesadaran publik tentang dampak negatif korupsi diperlukan untuk mengurangi insiden korupsi di masa depan. Secara efektif diperlukan upaya untuk membangun kembali kepercayaan dalam organisasi dan diantara stakeholders melalui praktik tata kelola yang baik. Upaya ini harus didukung oleh komitmen yang kuat dari puncak manajemen hingga ke level terbawah dalam organisasi untuk menegakan prinsip-prinsip etik dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Dalam menghadapi kasus korupsi, perspektif filsafat dan etika komunikasi dari sudut pandang ArIstoletes dapat memberikan pemahaman yang mendalam. Aristoletes mengajarkan pentingnya keadilan, kebijakan, dan moralitas dalam tindakan manusia. Dari sudut pandang aristoletes, penyelesaian kasus korupsi haruslah didasarkan pada keadilan yang merupakan landasan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini berarti bahwa hukuman yang diberikan haruslah seimbang dengan kejahatan yang dilakukan, serta memberikan insentif untuk mencegah tindakan korupsi di masa mendatang. Dalam hal ini etika komunikasi juga sangat penting. Aristoletes menekankan pentingnya komunikasi yang jujur dan transparan antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat. Komunikasi yang baik akan membantu dalam mengungkapkan kasus korupsi, membangun kepercayaan publik, dan memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil.

Selain itu, melalui teori Aristoteles, penting juga untuk mengembangkan karakter dan moralitas individu-individu dalam masyarakat. Pendidikan yang memperkuat nilai-nilai kebajikan dan moralitas dapat membantu mencegah tindakan korupsi di masa depan.

Jadi, dengan menggunakan perspektif filsafat dan etika komunikasi melalui teori Aristoteles, penyelesaian kasus korupsi dapat didasarkan pada keadilan, komunikasi yang jujur dan transparan, serta pengembangan karakter dan moralitas individu.

References

abdullah, j. (1997). filsafat pendidikan. jakarta: gaya media pratama.

bertens. (2001). sejarah filsafat yunani. yogyakarta: pustaka kanisius.

imran, h. a. (2014). pengantar filsafat komunikasi. jakarta: gramedia widiasarana indonesia.

kristiawan, m. h. (2016). filsafat pendidikan: The Choice Is Yours. yogyakarta: valia pustaka.

mufid, m. (2009 ). etika dan filsafat komunikasi . jakarta: kharisma putra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun