Alternatif penyelesaian menggunakan perspektif Filsafat dan Etika Komunikasi melalui Teori Aristolestes
Untuk mengatasi korupsi, sebuah pendekatan holistik yang memperkuat mekanisme pengawasan yang memperkuat mekanisme pengawasan dan kontrol, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta memperketat penegakan hukum sangat diperlukan. Ini mencangkup pengawasan yang lebih intensif dan efektif dari dewan komisaris terhadap kinerja direksi dan manajemen, serta penembangan sistem kontrol internal yang robust melalui audit berkala dan transparan kerjasama yang lebih erat antara lembaga penegak hukum dan peningkatan kesadaran publik tentang dampak negatif korupsi diperlukan untuk mengurangi insiden korupsi di masa depan. Secara efektif diperlukan upaya untuk membangun kembali kepercayaan dalam organisasi dan diantara stakeholders melalui praktik tata kelola yang baik. Upaya ini harus didukung oleh komitmen yang kuat dari puncak manajemen hingga ke level terbawah dalam organisasi untuk menegakan prinsip-prinsip etik dan bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Dalam menghadapi kasus korupsi, perspektif filsafat dan etika komunikasi dari sudut pandang ArIstoletes dapat memberikan pemahaman yang mendalam. Aristoletes mengajarkan pentingnya keadilan, kebijakan, dan moralitas dalam tindakan manusia. Dari sudut pandang aristoletes, penyelesaian kasus korupsi haruslah didasarkan pada keadilan yang merupakan landasan moral dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini berarti bahwa hukuman yang diberikan haruslah seimbang dengan kejahatan yang dilakukan, serta memberikan insentif untuk mencegah tindakan korupsi di masa mendatang. Dalam hal ini etika komunikasi juga sangat penting. Aristoletes menekankan pentingnya komunikasi yang jujur dan transparan antara pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat. Komunikasi yang baik akan membantu dalam mengungkapkan kasus korupsi, membangun kepercayaan publik, dan memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan adil.
Selain itu, melalui teori Aristoteles, penting juga untuk mengembangkan karakter dan moralitas individu-individu dalam masyarakat. Pendidikan yang memperkuat nilai-nilai kebajikan dan moralitas dapat membantu mencegah tindakan korupsi di masa depan.
Jadi, dengan menggunakan perspektif filsafat dan etika komunikasi melalui teori Aristoteles, penyelesaian kasus korupsi dapat didasarkan pada keadilan, komunikasi yang jujur dan transparan, serta pengembangan karakter dan moralitas individu.
References
abdullah, j. (1997). filsafat pendidikan. jakarta: gaya media pratama.
bertens. (2001). sejarah filsafat yunani. yogyakarta: pustaka kanisius.
imran, h. a. (2014). pengantar filsafat komunikasi. jakarta: gramedia widiasarana indonesia.
kristiawan, m. h. (2016). filsafat pendidikan: The Choice Is Yours. yogyakarta: valia pustaka.
mufid, m. (2009 ). etika dan filsafat komunikasi . jakarta: kharisma putra.