Terumbu karang merupakan komunitas organisme yang hidup di dasar perairan dan tersusun dari batu kapur yang cukup kuat menahan gelombang laut, organisme utama adalah karang dan alga berkapur. Terdapat perbedaan antara hewan karang sebagai individu dan terumbu karang sebagai ekosistem. Terumbu karang merupakam ekosistem purba yang penting secara ekonomi dan biologis, namun menghadapi ancaman seperti polusi, perubahan iklim, dan kurangnya kesadaran masyarakat. Terumbu karang membutuhkan perairan yang cerah dan dangkal berkembang, dan Indonesia mempunnyai potensi besar untuk ekosistem ini.
Indonesia merupakan negara maritim yang sebagian besar wilayah terdiri dari laut, letak Indonesia yang strategis di kawasan tropis meningkatkan potensi pengembangan sumber daya kelautan yang beragam. Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat sensitf, menghapus elemen apapun dapat menyebabkan kerusakan. Kehidupan di terumbu karang di dasarkan pada hubungan antara berbagai makhluk hidup, terumbu karang juga memerlukan waktu yang lama untuk berbentuk. Dalam ekositem ini terdapat berbagai hubungan simbiosis antar organisme laut, terumbu karang mempunyai potensi ekonomi dan ekologi yang besar, menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan tumbuhan, serta berfungsi sebagai sumber makanan dan tempat berlindung bagi biota laut.
Fauna karang merupakan komponen utama terumbu karang karena dapat membangun struktur yang terbuat dari kalsium karbonat (CaCO3). Hanya karang pembentuk terumbu (ordo scleactinia) yang dapat membentuk terumbu karang non hermatipik seperti anemone laut dan karang lunak tidak dapat membentuk terumbu karang. Terumbu karang pemebentuk hidup bersimbiosis dengan zooxanthellae, yang menghasilkan kalsium karbomat melalui fotosintesis. Berdasarkan geomorfolgi terdaapt tiga jenis terumbu karang yaitu terumbu tepi, terumbu bendungan, dan atol. Komunitas karang juga di bedakan berdasarkan lokasinya di terumbu. Terumbu depn, karang dangkal, karang belakang.
Manfaat ekologis terumbu karang antara lain fungsinya sebagai ekosistem, keanekaragaman hayati yang tinggi, perlindungan wilayah pesisir, dan pengurangan pemanasan global. Keuntungan ekonomi terumbu karang adalah sebagai sumber protein (perikanan), sebagai sumber bahan baku industry kimia, sebagai sumber pariwisata, sebagai sumber pendapatan, sebagai sumber benih budidaya perikanan, dan lain-lain. Manfaat terumbu karang secara ssosial anatara lain mempunyai nilai estetika dan sosisal budaya, tempat penelitian (biologi, ekologi, geologi, oseanografi, dan lain-lain), tempat latihan lapangan dan lain-lain.
Reproduksi pada hewan karang terjadi secara seksual dan aksesual. Nybakken (1992) menyatakan bahwa proses reproduksi sesual di awali dengan pembentukan gamet dewasa, proses ini disebut gametogenesis. Gamet dewasa dilepaskan dalam bentuk planula, setelah dilepaskan, planula berenang bebas di bawah air, dan ketika menemuakan tempat yang cocok, ia menempel di dasar air dan membentuk koloni baru. Reproduksi aksesual pada karang terjadi melalui pembentukan tunas, tunas baru biasanya tumbuh di bagian bawah atau tepian, tunas baru tetap ada hingga mencapai ukuran tertentu, kemudian putus dan tumbuh menjadi individu baru.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H