Mohon tunggu...
azhranauraa
azhranauraa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

S1 Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Digital Parenting di Era Digital : Menghadapi Tantangan dan Membangun Generasi Cerdas

9 Januari 2025   23:50 Diperbarui: 9 Januari 2025   23:50 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Di era digital saat ini, orang tua menghadapi tantangan baru dalam pengasuhan anak. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, anak-anak kini memiliki akses tak terbatas ke informasi dan hiburan melalui perangkat digital. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami konsep digital parenting sebagai pendekatan yang efektif dalam mendidik dan melindungi anak-anak mereka.

Digital parenting adalah proses mendidik dan mengajarkan anak-anak untuk menggunakan teknologi dengan aman dan bertanggung jawab. Ini mencakup menetapkan batasan waktu layar, memantau aktivitas online, serta mengajarkan tentang keamanan internet. Menurut penelitian oleh Alhikmah (2023), digital parenting berperan penting dalam memantau perkembangan anak usia dini dan memberikan edukasi tentang dampak positif dan negatif dari penggunaan gadget. Dalam konteks ini, orang tua tidak hanya berfungsi sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pendidik yang membantu anak-anak memahami dunia digital.

Dengan meningkatnya penggunaan internet, berbagai risiko seperti cyberbullying, predator online, dan akses ke konten yang tidak pantas menjadi semakin umum. Menurut laporan dari Pew Research Center (2022), sekitar 59% remaja di Amerika Serikat melaporkan mengalami bentuk cyberbullying. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak-anak mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Livingstone et al. (2017), "Orang tua harus aktif terlibat dalam kehidupan digital anak-anak mereka untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk navigasi dunia online."

Penerapan digital parenting yang efektif memerlukan pendekatan yang holistik. Orang tua perlu menciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berdiskusi tentang pengalaman mereka di dunia maya. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Valkenburg & Peter (2011) yang menyatakan bahwa komunikasi terbuka antara orang tua dan anak dapat memperkuat hubungan dan meningkatkan pemahaman tentang risiko online.

Salah satu strategi kunci adalah menciptakan aturan penggunaan gadget yang jelas. Menurut penelitian oleh Kuss dan Griffiths (2017), batasan waktu layar dapat membantu mengurangi risiko kecanduan teknologi pada anak-anak. Selain itu, mendampingi anak saat menggunakan perangkat digital juga sangat penting. Dengan berada di samping mereka, orang tua dapat memahami apa yang dilihat dan dilakukan anak di dunia maya.

Edukasi tentang keamanan internet juga menjadi aspek krusial dalam digital parenting. Sebuah studi oleh O'Keeffe & Clarke-Pearson (2011) menyarankan agar orang tua mengajarkan anak-anak tentang privasi online dan bagaimana melindungi diri mereka dari bahaya di internet. Ini termasuk menjelaskan pentingnya tidak membagikan informasi pribadi kepada orang asing dan mengenali tanda-tanda perilaku mencurigakan.

Meskipun digital parenting menawarkan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh orang tua. Salah satunya adalah keterbatasan pengetahuan teknologi. Tidak semua orang tua merasa nyaman atau memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknologi terbaru. Menurut penelitian oleh Hasebrink et al. (2016), banyak orang tua merasa kurang percaya diri dalam membimbing anak-anak mereka di dunia digital.

Tekanan sosial juga menjadi tantangan tersendiri. Banyak orang tua merasa tertekan untuk membiarkan anak-anak mereka menggunakan gadget agar tidak ketinggalan dengan teman-teman sebayanya. Namun, hal ini bisa berisiko jika tidak ada pengawasan yang tepat. Seperti yang dinyatakan oleh Garmendia et al. (2012), "Orang tua perlu menemukan keseimbangan antara memberikan kebebasan kepada anak dan melindungi mereka dari risiko online."

Digital parenting adalah pendekatan penting dalam pengasuhan anak di era digital ini. Dengan memahami cara kerja teknologi dan menerapkan strategi yang tepat, orang tua dapat melindungi anak-anak dari bahaya sambil tetap memberikan mereka kebebasan untuk belajar dan bereksplorasi. Seperti yang dinyatakan dalam jurnal oleh Hetherington & Whiting (1999), pola asuh yang baik adalah proses interaksi total antara orang tua dan anak, termasuk pemeliharaan, perlindungan, dan sosialisasi.

Dengan langkah-langkah ini, orang tua dapat membangun generasi cerdas yang mampu memanfaatkan teknologi secara positif dan bertanggung jawab. Dalam dunia yang terus berubah ini, peran aktif orang tua sangatlah penting untuk memastikan bahwa anak-anak tidak hanya aman tetapi juga siap menghadapi tantangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun