Mohon tunggu...
Azhila Rismatun
Azhila Rismatun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa kelas XII sman 1 waled

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecantikan Itu Membawa Malapetaka

5 Maret 2024   12:07 Diperbarui: 5 Maret 2024   12:13 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Tidak lama setelah melahirkan anak keempatnya, si Cantik, Dewi Ayu meninggal. Namun, ia bangkit dari kematiannya dua puluh satu tahun setelah ia dikuburkan. Kebangkitannya menguak kutukan dan tragedi keluarga, yang terentang sejak akhir masa kolonial.

   

     Eka Kurniawan menuliskan novel ini dengan alur yang maju mundur, dengan berbagai kompleksitas konflik yang berbeda, dan menyajikan beberapa tokoh yang memiliki peran besar. Jadi, tidak ada satu tokoh sentral dalam kisah Cantik Itu Luka.

   Eka Kurniawan dalam Novel Cantik Itu Luka mengangkat kisah di masa penjajahan hingga paska kemerdekaan Indonesia. Jadi, cerita dalam novel ini melalui empat masa, yaitu masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, dan masa setelah kemerdekaan.

      

     Meskipun novel ini merupakan novel fiktif, Eka Kurniawan menyelipkan nilai-nilai sejarah yang nyata di balik kisah fiktif tersebut. Para pembaca dapat menjadikan novel ini sebagai salah satu media untuk belajar sejarah, yang berbentuk karya sastra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun