Mohon tunggu...
Muhammad Azhar
Muhammad Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Analis Sepak Bola Dadakan

Orang yang senang menulis tentang hal apa saja yang dianggap menarik di dunia sepak bola. Suka bercerita dengan gaya sastra, tapi tetap didukung dengan riset dan pengambilan sumber yang terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wahai Haters, Real Madrid Tidak Sekadar Menang Hoki!

8 Oktober 2023   17:11 Diperbarui: 8 Oktober 2023   17:12 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Wikimedia Commons (diedit)

Real Madrid menang dan dia melakukannya lagi! Barangkali itu adalah headline surat kabar Spanyol menyambut kemenangan Real Madrid tadi malam atas Osasuna, 4-0. Kemenangan ini diwarnai dengan dua gol dari pemain sensasional mereka, Jude Bellingham. Dua gol yang dicetak Jude itu juga seakan menjadi jawaban atas tuduhan bahwa Real Madrid selama ini cuma menang hoki.

Setiap orang meragukan Real Madrid setelah mereka menjual Karim Benzema dan memilih untuk tidak membeli siapapun sebagai penggantinya. Bagaimanapun, Benzema adalah striker utama tim, mencetak 19 gol di liga musim lalu. Benzema juga mencetak hattrick saat Madrid kalahkan Barca di semifinal Copa Del Rey. tak ada Benzema, siapa yang mau mencetak gol untuk Real Madrid?

Carlo Ancelotti kemudian putar otak mencari solusi. Dia lantas memodifikasi formasi El Real menjadi 4-3-1-2. Ancelotti hendak mengembalikan formasi berlian sebagaimana yang dulu dia pakai di Milan. Jude Bellingham ditunjuk untuk menempati posisi no. 10 dalam formasi tersebut. Ini bukan formasi yang umum dipakai Real Madrid. Pun formasi yang mengandalkan No. 10 murni, sudah dianggap ketinggalan zaman dan tidak efektif lagi.

Keraguan fans sedikit terobati melihat peforma awal musim Jude Bellingham. Rupanya gelandang yang baru dibeli dari Dortmund itu bisa memainkan fungsi no. 10 dengan baik sekali. Bellingham mencetak 4 gol dari 3 pertandingan di La Liga, dan melanjutkannya dengan gol tunggal di laga pertama Liga Champions-nya. Statistik awal yang sangat bagus bukan?

Namun keraguan tetaplah keraguan. Formasi yang sudah ketinggalan zaman ini dianggap sangat tidak ideal. Apalagi mengandalkan seorang gelandang box-to-box untuk menjadi sumber gol, terdengar absurd. Bagaimanapun, Bellingham tidak pernah mencetak lebih dari 9 gol. Umurnya juga masih sangat muda. Real Madrid hendak mengandalkan orang ini? Jangan bercanda. Sebagian orang menganggap ini cuma masalah waktu sampai Real Madrid akhirnya akan melawak.

Keraguan pada Real Madrid bukan cuma faktor Bellingham saja. Namun juga faktor inkonsistensi pemain. Lini tengah mereka tidak sesolid beberapa tahun lalu saat masih dihuni trio MCK yang komplit. Kroos dan Modric sekarang jarang starter. Modric baru starter 2 kali, sedangkan Kroos baru 4 kali. Sementara itu di depan, Vini agak berubah sejak ditinggal Benzema. Dia sepertinya keberatan menyandang nomor punggung 7. Sempat-sempatnya pula dia cidera kemarin.

Lini belakang Real Madrid (sebagaimana diulas sebelumnya) juga tak meyakinkan. Ditinggal Courtois cidera, Real Madrid menunjuk Kepa sebagai pengganti. Pengganti yang buruk. Secara statistik, Kepa di Chelsea tak sampai setengahnya Courtois di Madrid. Real Madrid juga ditinggal Militao. Kehilangan pemain inti di lini belakang, Real Madrid diprediksi akan keropos. Itu terbukti di laga lawan Napoli, dimana mereka kebobolan 2 gol.

Lalu datanglah kekalahan Real Madrid di Derby Madrid. Laga ini seakan membuktikan keraguan semua orang. Real Madrid stuck dalam mencetak gol, hanya membikin 5 shot on target. Jude tidak berkutik di hadapan lini belakang Atletico. Lini belakang mereka keropos, kebobolan tiga gol hanya dari 4 shot on target lawan. Real Madrid tidak akan kemana-mana kalau permainannya sekedar begini, kemenangan mereka sebelumnya cuma sekedar "menang hoki".

Benarkah Real Madrid cuma menang hoki?

Nyatanya, setelah laga lawan Atletico, Real Madrid kembali ke tren kemenangan. Mereka menang 4 kali beruntun, dan mencetak 12 gol, termasuk mengalahkan juara Serie A, Napoli di rumahnya sendiri. Formasi Real Madrid memang agak aneh. Ini seperti bukan Real Madrid yang dikenal semua orang. Namun bukan berarti Real Madrid cuma menang hoki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun