Satu-satunya hal yang bisa membuat Tottenham unggul dibanding Chelsea dalam daftar ini adalah karena mereka belum kehilangan pemain vital. Jika mengabaikan saga transfer Kane, maka Tottenham baru kehilangan Harry Winks dan Lucas Moura. Pengganti mereka sudah siap, dan rasanya mereka tidak akan banyak kesulitan musim depan tanpa pemain itu.
Peringkat 4, Manchester City
Sang juara Liga Inggris, Manchester City terlihat begitu santai. Mereka sepertinya tidak mau bergerak terburu-buru di bursa transfer. Kemungkinan itu karena skuad mereka sudah sangat kuat, jadi mereka tidak mau sembarangan dalam membeli pemain. Sejauh ini mereka baru mendatangkan dua pemain, Kovacic dan Josko Gvardiol.
Di sisi lainnya, Manchester City sudah kehilangan setidaknya dua pemain pilarnya. Yaitu Gundogan yang hijrah secara gratis ke Barcelona, dan Riyad Mahrez yang dijual ke klub Arab Saudi, Al-Ahli. Gundogan adalah pemain yang sangat berpengaruh di skuad musim lalu. Sementara itu, Mahrez, meski tidak lagi jadi andalan utama, tetap saja telah mengukir banyak prestasi bersama The Citizens.
Manchester City dan Pep tetap tenang kendati dua pemainnya itu pergi. Sepertinya prinsip mereka adalah membiarkan pemain yang ingin pergi biarlah pergi, nanti bakal dapat saja gantinya. Mereka telah dapatkan Kovacic sebagai ganti Gundogan, dan untuk pengganti Mahrez, Guardiola masih bisa memakai Foden atau bahkan Joao Cancelo. Yang jelas, Pep bukan pelatih kacangan yang akan kebakaran jenggot hanya karena satu dua pemainnya pindah.
Manchester City sangat tenang dalam bursa transfer ini. Boleh jadi mereka percaya diri dengan kekuatan mereka yang sekarang. Apalagi kini lini belakang mereka kedatangan bek potensial, Josko Gvardiol. Namun, esensi bursa transfer adalah menambah atau memperbarui kekuatan. Dalam hal ini, Manchester City bersama Pep masih bisa dibilang kurang. Mencari pengganti Mahrez harus menjadi PR yang dikedepankan oleh mereka.
Peringkat Tiga, Liverpool
Liverpool sedang menyambut era baru mereka. Hal itu bisa dilihat dari strategi transfer mereka sejak musim lalu. Para pemain senior nan berpengaruh dilepas, dan pemain yang lebih muda didatangkan. Musim lalu mereka melepas Sadio Mane, musim ini mereka kehilangan Jordan Henderson dan Roberto Firmino. Mungkin sebentar lagi Fabinho juga aka dilepas.
Awal bursa transfer, Liverpool mendapatkan pujian saat berhasil mendatangkan gelandang pemenang Piala Dunia, Alexis MacAllister dengan banderol hanya 42 juta Euro dari Brighton. Keputusan membeli Dominic Szoboszlai dengan harga 70 juta memang agak dipertanyakan, tapi semua menjadi logis setelah mengingat betapa gawatnya lini tengah Liverpool musim lalu. Badai cidera di lini tengah mereka membuat Liverpool terlempar ke Liga Malam Jumat.
Kini Liverpool masih dikabarkan akan memburu Romeo Lavia dari Southampton. Menurut kabar terakhir Fabrizio Romano, pembicaraan antara pihak Liverpool dengan The Saints tengah dilangsungkan. Jika berhasil mendatangkan Lavia, Liverpool untung besar, sebab pemain potensial itu diincar banyak klub raksasa. Jika berhasil mendatangkan Lavia pula, ini akan menegaskan strategi transfer Liverpool yang ciamik sejak musim-musim terdahulu.
Masalah Liverpool jika benar-benar ditinggal Fabinho tentu saja pos gelandang bertahan. Di antara tiga gelandang barunya (termasuk Lavia jika nanti benar here we go) tidak ada satupun yang bertipikal gelandang bertahan seperti Fabinho. Ini akan jadi PR baru bagi manajemen. Apakah mereka akan memercayakan posisi itu pada Thiago dan Bajcetic yang masih hijau, atau memilih mendatangkan pemain baru lagi. Jika ya, siapakah kira-kira pemain itu. Mengingatkan pula, Liverpool sudah ditolak Sofyan Amrabat yang lebih memilih Manchester United. Ini patut dinanti.