Mohon tunggu...
Muhammad Azhar
Muhammad Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Analis Sepak Bola Dadakan

Orang yang senang menulis tentang hal apa saja yang dianggap menarik di dunia sepak bola. Suka bercerita dengan gaya sastra, tapi tetap didukung dengan riset dan pengambilan sumber yang terpercaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ke Mana Perginya Anthony Elanga Musim Ini?

5 Juni 2023   10:05 Diperbarui: 5 Juni 2023   10:28 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wikimedia Commons

Namun, mengapa dia tidak kunjung mendapatkan kepercayaan? Memang benar, persaingan di lini depan MU sangatlah ketat, tapi apakah Elanga benar-benar tidak punya kesempatan bersaing dengan Alejandro Garnacho ataupun Antony yang lebih sibuk pusing-pusing seperti gasing di lapangan itu? Apakah Elanga tidak punya kualitas, atau jangan-jangan Ten Hag punya semacam hubungan kedekatan personal sehingga lebih memprioritaskan Anthony daripada Elanga?

Tidak ada jawaban yang benar-benar tepat, hanya Ten Hag yang tahu pasti alasan kenapa dia tidak sering memainkan Elanga. Namun, barangkali ada satu jawaban yang mendekati kebenaran. Atribut kemampuan yang dimiliki Elanga tidak terlalu cocok dengan strategi dan pakem bermain MU-nya Ten Hag musim ini.

Manchester United dalam beberapa musim terakhir, dikenal dengan taktik serangan baliknya yang sangat mematikan. Terutama saat ditangani oleh Ole Gunnar Solskjaer. Ole memodifikasi pemain-pemainnya seperti Luke Shaw, Bruno Fernandes, serta Marcus Rashford menjadi senjata membobol gawang lawan saat quick transition. Gaya itu bertahan sampai MU diasuh oleh Wak Botak asal Belanda. Meski sempat mencoba mengubah gaya main MU di awal-awal musim, Ten Hag akhirnya kembali ke fitrah dan mengandalkan quick transition sebagai senjata utama.

Nah, gaya permainan cepat saat transisi ini sangat cocok untuk pemain macam Rashford, Anthony, hingga Garnacho karena mereka punya atribut yang mendukung untuk itu. Untuk bermain serangan balik transisi seperti MU, diperlukan pemain yang jago dribling, punya kecepatan tinggi, serta punya kemampuan membawa bola mendekati kotak penalti lawan secepat mungkin.

Mengutip data dari Fbref, tercatat bahwa Rashford dan Antony mencatatkan lebih dari 50 kali progresive carries, alias membawa bola ke arah pertahanan lawan. Rashford membikin 77 progresive carries, seperti Antony lebih banyak lagi dengan 101 kali progresive carries. Elanga bukannya tidak memiliki kemampuan untuk itu, dia hanya melakukannya dengan intensitas yang lebih sedikit. Tercatat, di musim lalu, dia hanya membuat 44 progresive carries.

Dalam segi akurasi passing pun, angkanya masih di bawah Rashford maupun Anthony. Dimana Elanga hanya membukukan 435 passing sukses, sementara duo pemain reguler MU itu berhasil membikin di atas 500 kali. Jika dibandingkan dengan Garnacho pun, Elanga masih kalah saing. Musim ini, dengan rerata menit bermain yang sebenarnya beda-beda tipis saja, pemain Argentina itu berhasil membikin 118 umpan dengan akurasi 80%. Di sisi lain, musim ini, Elanga hanya membikin 95 kali umpan sukses dengan akurasi hanya 73%.

Berdasarkan statistik di atas, elok jika kita mengatakan bahwa Elanga adalah kepingan puzzle yang tidak sesuai dengan MU yang sekarang. MU yang sebagaimana ditulis analis SkySports, sebagai MU yang senang menyerang garis belakang (backline) pertahanan lawan. Namun itu bukan berarti Elanga tidak punya kelebihan.

Musim lalu, Elanga menjadi pemain andalan Ralf Rangnick bukan karena kebetulan, bukan pula semata-mata karena Rashford dan Sancho tidak perform. Elanga menjadi starter sebab dia punya atribut yang disukai oleh Rangnick. Berbicara kepada SkySports, Rangnick menyatakan beberapa hal yang dia andalkan, dari Elanga.

"Dia (Elanga) memainkan semua pertandingan dengan sepenuh hati. Dia menikmatinya. Dia bermain dengan menawarkan kekuatannya, talentanya, senjatanya, dia terus mencoba bermain dan menggunakan senjatanya. Dan dia melakukannya lagi hari ini."

Memang, tidak seberapa jelas, apa yang sebenarnya yang dimaksud Rangnick sebagai senjata, tapi jika boleh menebak, itu adalah atribut bertahan Elanga yang seimbang dengan atribut menyerangnya. Ya, Elanga adalah winger yang punya tendensi untuk bertahan dan itu sangat cocok di gaya permainan Rangnick yang mengandalkan high-press.

Elanga musim lalu, membukukan 29 kali tackle, memenangkan 20 di antaranya, bandingkan dengan Anthony yang hanya membukukan 24 tackle dan memenangkan 11 di antaranya. Elanga juga memberikan 11 kali intersep dan melakukan 11 kali clearence atau sapuan. Memang, atribut bertahan tidak terlalu harus ditonjolkan oleh para striker dibandingkan atribut menyerangnya, tapi atribut ini tak pelak sangat dibutuhkan oleh taktik pressing Rangnick.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun