Mohon tunggu...
Azhar masruri
Azhar masruri Mohon Tunggu... Lainnya - Saya mahasiswa uin sunan kalijaga

Saya memiliki hobi yang sangat fleksibel tetapi saya cukup senang dengan memelihara hewan air dan mungkin saya suka sama permainan biliard, saya sekolah di mi wahid hasyim, smp al husain, sma al husain, dan sekarang di uin sunan kalijaga saya asli kelahiran jogja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Sedikit Haul Solo (Haul Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi)

25 Oktober 2024   19:12 Diperbarui: 25 Oktober 2024   19:51 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Penulis
Dokumentasi Penulis
Pada saat ini saya berada di haul Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi yang bertempatan di kota solo jawa Tengah, acara ini di adakan setiap tahun nya pada tanggal 19, 20, dan 21 rabiul akhir yang berpusat di masjid ar-riadh solo. Peserta haul solo setiap tahun nya bisa mencapai puluhan ribu orang yang terdiri dari para habaib dari penjuru dunia, para kiai, santri, pejabat, sampai orang biasa. Karena ini acara islam secara otomatis mereka berbusana rapi selayak nya orang islam beribadah seperti menggunakan sarung, gamis, baju koko, kemeja, sorban, kopiah/kerudung yang pada inti nya acara ini diadakan atas dasar khormad kepada al-habib ali musonef kitab maulid  simthudurar.

Saya melihat beberapa orang berinteraksi pada saat saya di sana beberapa dari yang saya lihat adalah orang yang berbincang tentang nasab dan cerita-cerita tentang habaib seperti marga al-habsyi sendiri terbentuk karena kakek mereka al-habib abu bakar al-habsyi bin ahmad adalah seorang tokoh penyebar agama di daerah habasyah, dan al-habsyi adalah marga yang cukup banyak mengarang kitab seperti contoh yang udah tidak asing lagi yaitu kitab maulid simthudurar, dan marga al idrus yang berasal dari kakek mereka al-habib Abdullah al-idrus yang di Yakini sebagai pemimpin para wali karena mencerminkan peran penting beliau dalam menghidupkan semangat spiritual umat islam, dan ada lagi pedagang yang sedang berbincang kepada pembelinya tentang al-habib ali al-habsyi yang di yakini sebagai sekretaris nya allah.s.w.t, mereka berbincang tentang saat haul solo berlangsung reputasi ekonomi di daerah haul sangat lah sempurna, mereka merasa sangat di untungkan dengan tamu-tamu haul solo dan pendapatan mereka menjadi naik ber kali-kali lipat dari sini mereka meyakini karomah al-habib ali al-habsyi dan membuat mereka bertanya tanya bahwa al-habib ali udah meninggal aja bisa seperti ini apalagi semasa hidup dahulu.

Dari dua objek interaksi tersebut saya melihat objek pertama yaitu sama sama laki laki berpakaian sarung, kemeja, dan songkok bernuansa santri saya melihat mereka tidak sedang adu argument melainkan sedang bertukar argument dan menguatkan dalam bidang keimanan karena emang tujuan mereka ke haul solo selain khormad ialah menambah keilmuan dan relasi di bidang religius mereka, dan di objek ke dua adalah ibu penjual ke ibu pembeli si penjual mengenakan gamis dan kerudung yang sopan dan pembeli juga mengenakan outfit yang sama yang membedakan hanya corak saja, di situ hanya ibu penjual yang bercerita dan ibu pembeli hanya mendengarkan dan  terus menggali informasi tentang apa yang ibu penjual itu alami, dari dua objek di atas terlihat mereka berinteraksi atas dasar kebutuhan individu mereka masing masing, dari kedua orang laki laki dengan bertukar pengetahuan nya tentang para keturunan nabi Muhammad terkhusus pada marga dan tentang al-habib ali al-habsyi tersebut, si ibu penjual yang bercerita tentang pengalaman yang menurut dia memuaskan dan untuk menarik pembeli itu datang lagi di haul solo karena penawaran nya ke pembeli sukses membuat pembeli penasaran dan merasa Istimewa, si ibu pembeli yang penasaran dan selalu ingin memperdalami dari pertanyaan pertanyaan nya yang mungkin dapat menambah pemahaman religius di dalam dirinya.

Dari pengamatan saya kedua objek tersebut cukup menyimbolkan keislaman mereka melalui sikap mereka yang sopan dan tidak ada perdebatan yang memicu pertengkaran emosi di situ mereka juga sesekali mengucapkan kalimat tayyibah di dalam perbincangan mereka seperti "masyallah habib ali dan keturunan nya tersebut" kedua laki laki tersebut juga melaksanakan sholat subuh berjamaah, mengikuti wirid, dan yang di ajarkan nabi Muhammad yang di turunkan melalui keturunan nya dan para ulama seperti contoh kecil tidak berbicara kasar dan wirid, jelas nya mereka cukup untuk mencerminkan tingkah laku mereka kapan dan Dimana mereka berada, mereka juga memberi Pelajaran seperti kita percaya islam kita cinta nabi Muhammad y akita juga harus mengetahui dan cinta kepada tokoh yang menurunkan keilmuan yang di wariskan dari nabi Muhammad S.A.W.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun