JAKARTA – PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan kinerja pada periode April-September 2014 yang mencatat laba bersih sebesar US$82,5 juta. Jumlah tersebut meningkat sebesar 359% dari US$23,0 juta pada periode yang sama pada tahun fiskal 2013.
Keberhasilan Badan Usaha Milik Negara tersebut didukung oleh kondisi operasional yang aman dan terkendali dengan tingkat level air Danau Toba pada kisaran 903,84 m pada akhir September 2014 dan beroperasinya 503 Tungku Reduksi yang menghasilkan Aluminium Batangan sebanyak 134.047 MT atau mengalami kenaikan sebesar 4,3% dibandingkan dengan 128.535 MT pada periode yang sama pada tahun fiskal 2013.
“Perolehan laba bersih yang meningkat secara siginifikan dan ketersediaan kas Perusahaan yang kuat, Inalum siap untuk melaksanakan beberapa program pengembangan ke depan,” ujar Direktur Utama PT Inalum (Persero) Winardi di Jakarta, Rabu (9/10).
Menurutnya, penjualan aluminium batangan pada periode tersebu sebanyak 125.947 MT atau mengalami kenaikan sekitar 5% dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013 dengan total penjualan Domestik sebanyak 97.947 MT. Untuk itu, penjualan alumunium mengalami kenaikan sekitar 91% dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013. Sementara ekspor mencapai sebanyak 28.000 MT atau berkurang sekitar 60% dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013.
“Upaya efisiensi dan peningkatan produktifitas yang dilakukan perusahaan juga memberikan kontribusi yang siginifikan terhadap peningkatan laba bersih sebesar US$ 21,5 juta, di samping didukung juga oleh peningkatan harga jual sekitar 5% dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013,” jelas Winardi.
Sebagai wujud komitmen Inalum, tegas Winardi, dalam membantu krisis listrik di Sumatera Utara sejak November 2013, perusahaan ber-plat merah ini tetap memasok listrik ke PLN sebesar 90 Mega Watt. Hal itu sesuai dengan kondisi operasional PLTA, terutama terkait dengan level air Danau Toba yang harus dijaga pada level tertentu dan jadwal pemeliharaan terencana.
Inalum telah meningkatkan pelaksanaan program corporate social responsibility (CSR) sejalan dengan berubahnya status perusahaan menjadi BUMN. Biaya CSR yang telah disalurkan kepada masyarakat periode April-September 2014 sebesar Rp13,6 miliar meningkat sebesar 469% dibanding periode yang sama tahun fiskal 2013. Anggaran CSR yang akan disalurkan pada tahun 2015 mendatang direncanakan akan lebih besar seiring meningkatnya kinerja Inalum yang ditunjukkan dengan meningkatnya keuntungan.
”Perusahaan tidak berhenti pada hasil kinerja di atas, sehingga Inalum siap untuk melaksanakan program peningkatan kapasitas produksi aluminium menjadi 500.000 ton pada tahun 2019 dan program pengembangan lainnya dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan,” pungkasnya. (AZN)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H