Kisah tentang indahnya kawasan Danau Toba tak pernah ada habisnya. Keindahan danau terbesar di Asia Tenggara tersebut seperti memiliki daya magis yang mampu menghipnotis setiap wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang menyambanginya. Danau yang membentang di tujuh kabupaten tersebut pantas menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Utara bahkan kebanggan bangsa Indonesia.
Sebagai salah satu destinasi super prioritas pembangunan pariwisata nasional, Danau Toba saat ini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Alokasi anggaran yang cukup fantastis digelontorkan untuk kemajuan objek wisata Danau Toba. Tidak heran kalau infrastruktur yang menopang kemajuan wisata di daerah ini terlihat sangat bagus dan terawat.
Salah satu spot terindah di kawasan Danau Toba adalah Bukit Holbung yang terletak di Kabupaten Samosir. Bukit yang terletak di “pinggang” sisi barat Danau Toba tersebut berjarak sekitar 220 Km dari Kota Medan dengan waku tempuh sekitar enam setengah jam. Jalan yang ditempuh relatif sangat bagus.
Rute terdekat adalah jalur Medan, Berastagi, Kabanjahe, Sidikalang, dan selanjutnya melawati Menara Pandang Tele hingga tiba di Bukit Holbung. Rute lain yang dapat ditempuh adalah melalui Pematangsiantar, Parapat, Porsea, Siborong-borong, Dolok Sanggul, Menara Tele dan tiba di Bukit Holbung. Namun rute kedua ini lebih jauh dari rute pertama.
Perjalanan berliku di antara bukit indah dihiasi barisan pohon cemara sangat memanjakan mata. Udara yang sejuk menambah kesan eksotis dan rasa melebur dengan alam. Di bukit yang membentang sepanjang jalan tertata rumput-rumut yang sangat rapi dan indah. Sekilas pemandangan ini seperti bukit Teletubies, bukit tempat bermain Tinkywinky, Dipsy, Lala dan Po dalam serial televisi asal Inggris. Terkadang bukit-bukit itu juga seperti jelmaan wallpaper padang rumput yang terpasang di desktop komputer milik Windows. Sempat terbesit dalam benak, “siapakah gerangan yang rajin merapikan rumput-rumput di hamparan permadani ini?”
Sebelum tiba di Bukit Holbung, Air Terjun Efrata dengan ketinggian sekitar dua puluh meter dapat dengan mudah disinggahi. Letaknya yang tidak jauh dari jalan protokol membuat air terjun ini menjadi tempat favorit untuk dikunjungi. Air terjun yang meiliki debit air yang cukup tinggi ini banyak dikunjungi untuk sekedar swafoto atau membasuh wajah dengan dinginnya air pegunungan yang deras mengalir.
Sesampainya di kaki Bukit Holbung, pengunjung dapat berhenti sejenak sekedar menghela nafas di sebuah warung yang berhadapan dengan masjid kecil di kaki bukit. Tepat di belakang warung tersebut, Danau Toba dengan airnya yang membiru terlihat dengan jelas. Mustika, pemilik warung dengan sangat ramah menyapa setiap pengunjung yang singgah.
Kopi susu dan goreng pisang yang hangat dapat menjadi pilihan mengisi istirahat atau menunggu waktu sholat. Jangan berfikir kalau Mustika adalah seorang perempuan. Mustika seorang laki-laki tulen.
Nama lengkapnya adalah Mustika Situmorang. Hari-harinya dihabiskan untuk berdagang. Mustika adalah alumni Pesantren Al-Kautsar Medan yang memilih mewakafkan dirinya untuk membangun desanya daripada berjibaku di ibukota.