World Health Organization (WHO) dan United Nations Children's Fund (UNICEF) menganjurkan agar masker digunakan sesuai pendekatan berbasis risiko.
Sebagai bagian dari rangkaian lengkap intervensi kesehatan masyarakat yang dapat mencegah dan mengendalikan transmisi penyakit-penyakit saluran pernapasan akibat virus, termasuk COVID-19. Mematuhi langkah-langkah lain seperti menjaga jarak fisik, membersihkan tangan.
Menjalankan etiket bersin dan batuk, serta menyediakan ventilasi yang memadai di lingkungan dalam ruangan penting untuk mengurangi penyebaran SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Panduan ini memberikan pertimbangan-pertimbangan spesifik untuk penggunaan masker nonmedis, yang juga dikenal sebagai masker kain, oleh anak-anak sebagai suatu cara pengendalian sumber dalam konteks pandemi COVID-19 saat ini.Artikel ini merupakan lampiran panduan WHO yang berjudul Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks COVID-191 , yang berisi informasi lebih lanjut tentang masker kain.Â
Lampiran ini juga menganjurkan agar anak-anak menggunakan masker medis dalam keadaan-keadaan tertentu. Dalam panduan ini, anak-anak didefinisikan sebagai setiap orang yang berusia kurang dari 18 tahun .
Manfaat penggunaan masker pada anak-anak untuk pengendalian COVID-19 harus dipertimbangkan dengan kemungkinan kerugian terkait, seperti kelayakan dan ketidaknyamanan, serta kekhawatiran sosial dan komunikasi. Faktor-faktor perlu dipertimbangkan juga mencakup kelompok usia, pertimbangan sosiokultural dan kontekstual serta ada atau tidaknya pengawasan orang dewasa dan sumber-sumber daya lain untuk mencegah transmisi.Â
Untuk anak-anak usia bawah lima tahun sebaiknya tidak menggunakan masker untuk tujuan pengendalian sumber. Anjuran ini didorong oleh pendekatan "jangan merugikan" dan mempertimbangkan:Â
* tahap-tahap penting dalam masa pertumbuhan anak
* kesulitan dalam hal mematuhi penggunaan maskerÂ
* perlunya kemandirian untuk menggunakan masker secara tepat
Untuk anak-anak usia antara enam dan 11 tahun, keputusan penggunaan masker menggunakan pendekatan berbasis risiko. Pendekatan ini harus mempertimbangkan:Â
* intensitas transmisi di daerah di mana anak berada dan data termutakhir/bukti yang tersedia akan risiko infeksi dan transmisi dalam kelompok usia ini;