Mohon tunggu...
Azhaar Azizah
Azhaar Azizah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Optimis bersama SBY Menatap Indonesia Masa Depan

6 April 2018   10:05 Diperbarui: 6 April 2018   13:01 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mestinya nanti pada 2030,  akan ada 135- 150 juta kelas menengah. Total penduduk Indonesia di tahun itu sekitar 300-an juta jiwa, tapi pendapatan masyarakat lebih besar lagi, jumlah kelas menengah lebih pesat lagi. Jika tren ini terus dijaga oleh pemerintah hari ini maka bisnis akan tumbuh baik.

Contohnya begini. Dengan pendapatan yang tinggi, daya beli tinggi, rakyat kita akan mengkonsumsi makanan yang jauh banyak dan lebih berkualitas. Dampaknya bisnis restoran atau produsen makanan pasti akan menggeliat. hal serupa juga terjadi pada bisnis energi,  jasa dan pariwisata, pokoknya bisnis sektor rill akan meningkat dengan signifikan. Syaratnya pertumbuhan ekonomi harus terjaga.

Saya dengar sendiri betapa optimisnya SBY. Jika dikelola dengan benar, kebijakan program-programnya benar, maka insya Allah Indonesia akan bergeser lagi dari nomor 16 menjadi 10 besar negara dunia.

Nah, ini catatan penting SBY: jika negara dikelola dengan benar. Kita sama-sama paham, zaman SBY dahulu ada empat pilar perekonomian: pro pertumbuhan ekonomi, pro pengentasan pengangguran, pro pengentasan kemiskinan dan pro pelestarian lingkungan. Kalau ditilik-tilik keempat pilar pembangunan SBY ini berhasil. Pertumbuhan ekonomi saja rata-rata 6% di waktu itu.

Logika pikirnya begini. Kalau pertumbuhan ekonomi kembali 6% maka yang pertama, pendapatan rakyat akan meningkat lebih baik lagi. Pengangguran akan berkurang secara signifikan karena banyak dibuka lapangan kerja. Kemudian dana pajak akan masuk lebih banyak karena sektor rill bergerak. Kalau dana pajak banyak, anggaran untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan, gaji, wirausaha, dan lainnya akan meningkat juga. Artinya baik bagi bangsa ini, baik bagi rakyat ini.

Memang saat ini ekonomi kita melemah yang berdampak terhadap kehidupan rakyat, membuat daya beli masyarakat kecil menurun. Tapi SBY tetap optimis. Jika dikelola dengan benar, Indonesia pasti bisa melewati kondisi hari ini dan perekonomian bangkit kembali.

Makanya saya sangat apresiasi ketika SBY menyebut tidak mengapa bila program-programnya dahulu diganti namanya, ada yang enggan karena masa SBY sudah lewat. Yang penting ekonomi tumbuh tinggi, lapangan kerja terbuka luas, kemiskinan berkurang, lingkungan hidup terjaga. Ini menandakan keikhlasan SBY untuk mengabdi demi bangsa dan negara, bukan cari nama.

Jujur saja mendengar "kuliah umum" SBY ini membuat saya semakin optimis. Indonesia di tahun 2030 tidak akan bubar, malah akan semakin kuat. 

Demikian hendaknya seorang pemimpin, selalu membawa kita untuk menjadi semakin baik lagi. Dan kalau sekaliber SBY saja optimis menatap masa depan Indonesia, mengapa kita tidak? Seperti kata SBY, orang-orang optimis, penuh semangat dan berjiwa terang insya Allah akan berhasil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun