Mohon tunggu...
Asep Abdul Aziz
Asep Abdul Aziz Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Pendidikan Berkelanjutan

Tidaklah seseorang membuat karya tulis pada hari ini melainkan keesokan harinya dia berkata: Jika bagian ini diubah, tentu lebih indah. Jika bagian itu ditambah, tentu lebih jelas. Jika yang ini didahulukan, niscaya lebih menawan. Jika yang itu dihilangkan, niscaya lebih rupawan. (Ali Muhammad Hasan Al-‘Imadi)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dari Budaya Tutur Menuju Budaya Literasi

6 Maret 2023   11:07 Diperbarui: 6 Maret 2023   11:14 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di masa lalu, budaya tutur adalah bentuk utama komunikasi. Namun saat ini, dengan kemajuan teknologi dan peningkatan akses pendidikan, budaya literasi menjadi lebih menonjol di masyarakat kita. Pergeseran dari budaya tutur ke budaya literasi berdampak besar pada cara kita berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Itu juga membuka peluang baru bagi masyarakat untuk mengekspresikan diri dengan cara yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan. Akibatnya, budaya literasi menjadi semakin penting saat kita bergerak maju ke masa depan.

Peralihan dari budaya tutur ke budaya literasi berdampak besar pada cara masyarakat berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Pergeseran ini memungkinkan masyarakat untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan kita dengan lebih jelas, serta merekam dan berbagi informasi dengan lebih efisien. Itu juga memungkinkan kami untuk mengakses berbagai pengetahuan dan informasi yang tidak akan tersedia tanpa menggunakan bahasa tertulis. Dengan demikian, budaya literasi telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari, memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara efektif dan akurat satu sama lain.

Peralihan dari budaya tutur ke budaya literasi merupakan perjalanan yang panjang dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dibutuhkan perkembangan dan kemajuan selama berabad-abad bagi manusia untuk menjauh dari komunikasi berbasis ucapan tradisional/ budaya tutur dan mengadopsi bahasa tertulis/ budaya literasi sebagai mode komunikasi utama.

Pergeseran ini berdampak besar pada masyarakat kita, karena memungkinkan kita menyebarkan pengetahuan dengan lebih cepat dan akurat daripada sebelumnya. Itu telah memunculkan bentuk-bentuk baru pendidikan, hiburan, dan perdagangan, yang semuanya dimungkinkan oleh peningkatan kemampuan kita untuk menulis.

Dengan memahami perbedaan antara budaya bicara dan budaya literasi, kita dapat lebih menghargai seberapa jauh kita telah mencapai kemampuan kita untuk berkomunikasi satu sama lain. Pengetahuan ini dapat membantu kita mengembangkan strategi yang lebih baik untuk mengajarkan keterampilan literasi di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun