Mohon tunggu...
Saikhunal Azhar
Saikhunal Azhar Mohon Tunggu... lainnya -

Penulis akan mati, tapi karyanya akan tetap abadi. karena itu menulislah untuk kebahagiaanmu di akhirat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menabung, Langkah Kecil untuk Mencapai Lompatan Besar

20 April 2016   20:07 Diperbarui: 20 April 2016   20:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semua orang tentu sudah tahu manfaat menabung bukan? Sekalipun demikian ternyata tidak semua orang  bisa menabung. Alasannya beragam, namun pada umumnya  orang mengatakan, kalau penghasilannya belum cukup untuk ditabung. 

Ya, bagi orang yang berduit menabung tentu bukan persoalan yang perlu dibahas secara rumit. Akan tetapi beda halnya dengan orang yang penghasilannya pas-pasan atau bahkan cenderung kurang, tentu menabung menjadi persoalan yang tidak mudah dipecahkan. Namun ada sebuah kata bijak yang mengatakan begini, menabung itu bukan persoalan besar dan kecilnya pendapatan. Namun menabung itu lebih pada persoalan niat dan komitmen. Hal ini juga tentunya bersentuhan dengan gaya hidup.

Bagi beberapa orang, menabung memang bukan sesuatu yang penting, karena mereka berada dalam kondisi yang aman secara financial. Sehingga mereka tidak pernah merasa kekurangan uang, bahkan ketika sedang membutuhkan pengeluaran yang besar sekalipun.  Namun bagaimana dengan mereka yang berpenghasilan pas-pasan. Tentu akan akan mengalami masalah kalau sedang membutuhkan pengeluaran besar sementara tidak punya tabungan. Nah, inilah alasan yang sangat mendasar mengapa kita harus menabung.

Jadi menabung tidak hanya untuk mengumpulkan materi dalam jumlah banyak. Namun menabung merupakan sebuah solusi untuk mengantisipasi kebutuhan besar di kemudian hari.  Contoh misalnya, merencanakan kebutuhan anak kuliah. Hal ini tentunya sudah bisa diprediksi ketika anak-anak kita masih duduk di bangku SMA atau SMP. Dengan perkiraan kebutuhan yang sudah dirancang jauh-jauh hari tentunya ketika anak kita nanti masuk kuliah sudah tidak terjadi masalah keuangan.

Taruhlah misalnya ketika anak kita masih duduk di bangku kelas 1 SMP atau kelas 7. Sebagai orang tua kita harus mulai membangun niat untuk menabung demi biaya anak kuliah kelak. Berarti masih ada waktu sekitar enam tahun lamanya untuk mulai menabung. Nah dalam kurun enam tahun ini, Anda benar-benar harus bisa menjaga niat dan komitmen agar program menabung kuliah anak nantinya berhasil.

Pertama- tama perlu melakukan komunikasi dengan pasangan hidup Anda, entah istri atau suami. Karena bagaimanapun hal ini merupakan tanggungjawab kedua orang tua terhadap anaknya. Nah, setelah terjadi kesepakatan antara suami dan Istri wujudkan segera niat tersebut, jangan tunda sampai niat itu berubah. Anda bisa memilih, mau menabung uang atau barang? Ini tentu harus diputuskan dulu. Semua ada plus minusnya, meskipun pada prinsipnya sama. Kalau uang, memang lebih likuid dan fleksibel akan tetapi pertambahan nilainya bisa dibilang relative kecil. Berbeda dengan menabung dalam bentuk barang, misalnya emas. 

Menabung emas saat ini juga sedang menjadi tren bagi beberapa orang. Apalagi setelah ada program kredit emas baik yang dilakukan oleh pegadaian maupun perbankan. Sehingga memudahkan kita kalau mau membeli emas, khususnya emas batangan. Karena dengan hanya memiliki sedikit uang saja, kita sudah bisa membeli emas. Kalau menabung emas itu enaknya pertambahan nilainya relatif lebih tinggi (sesuai fluktuasi nilai tukar uang) dibanding tabungan uang.

Likuiditasnya menurut saya juga tidak berbeda jauh dengan uang. Karena emas bisa dengan mudah diuangkan di beberapa tempat, baik dengan sistem gadai maupun jual langsung. Lantas sebenarnya enak mana, menabung uang atau emas? Keputusannya tentu terserah Anda, bagaimana baiknya setelah dibicarakan dengan pasangan hidup Anda.

Nah, tahap selanjutnya setelah niat menabung dapat terwujud adalah menjaga komitmen. Pada tahap ini biasanya kita lemah, karena tergoda dengan kebutuhan lain yang sebenarnya bukan tujuan utama kita menabung. Misalnya ada tawaran promo sepeda motor atau promo-promo yang lain. Kedua belah pihak harus bisa saling menjaga komitmen yang sudah dibangun bersama.

Dari paparan diatas, saya mencoba menarik benang merah bahwa dalam menabung hal pertama kali harus ditentukan adalah tujuan yang jelas, untuk apa saya menabung. Kemudian membangun niat dan mewujudkannya. Setelah itu menjaga niat tersebut dengan penuh komitmen dan konsisten, mudah buka?. Kalau begitu tunggu apalagi, ayo kita menabung. Memang sudah selayaknya menabung itu menjadi gaya hidup kita.

 Mengapa? Karena selain memiliki manfaat yang sudah jelas, menabung juga mendidik kita untuk hidup disiplin, terukur dan tidak boros. Apalagi saat ini banyak sekali perbankan yang menawarkan berbagai fasilitas dan hadiah menarik bagi semua nasabah. Tentunya ini menjadi daya tarik yang patut dipertimbangkan. Yang penting kalau Anda ingin menabung di bank  terlebih dahulu harus dipastikan, dana kita dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) apa tidak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun