Mohon tunggu...
Azhar Taqiyudin
Azhar Taqiyudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bang taqi

Bismillah berkah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sejarah Perahu Naga Palembang

3 Januari 2022   21:40 Diperbarui: 3 Januari 2022   21:49 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga perahu naga menjadi salah satu olahraga yang di gemari oleh seluruh lapisan masyarakat.di palembang sendiri olahraga perahu naga biasa disebut biduk lancar biasanya di gelar pada tanggal 17 agustus sekaligus untuk memperingati hari kemerdekaan. 

Peserta dari lomba biduk lancar(perahu naga) ini dituntut untuk saling bekerja sama tim yang baik untuk memenangkan lomba perahu. 

Lomba perahu ini sudah ada sejak jaman Sriwijaya yang di gunakan sebagai hiburan masyarakat sekitar,dimasa itu pasukan kesultanan palembang menggunakan pencanang (perahu naga) ini untuk menjaga kedaulatan wilayah. 

Perahu ini memiliki karakteristik dapat bergerak cepat untuk menjaga keamanan daerah palembang yang lumayan luas. Nama pencanang sendiri memiliki arti yaitu "perahu yang dapat hilang cepat" perahu ini memiliki panjang 10-20 meter dengan lebar sebesar 1,5 - 3 meter agar dapat bergerak cepat di atas air perahu ini di dayung oleh sekitar 50 orang, dengan kapasitas muatan yang cukup banyak tak jarang perahu ini di gunakan oleh warga untuk transfortasi sungai. Bahkan para raja juga pangeran banyak yang mengandalkan perahu ini untuk bepergian.

Perahu pencanang juga merpakan bukti kejayaan masyarakat palembang, karena perahu ini sangat dekat dengan kehidupan warga maka kelestarian perahu ini juga di jaga dengan diadakan nya lomba yang sering di sebut dengan kencaran sejak masa kesultanan Palembang Darussalam. 

Masyarakat palembang kemudian melestarikan acara perlombaan ini sebagai kejayaan budaya karena mengingat bahwa dahulu pernah berdiri sejarah Sriwijaya dan kesultanan Palembang Darussalam yang merupakan kerajaan maritim yang berpengaruh di Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun