Mohon tunggu...
Azhar BancarCaraka
Azhar BancarCaraka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai musik, film, olahraga, budaya, filsafat, isu sosial dan politik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tidak Lagi Mendominasi, "Pemain Asing" Jadi Solusi Untuk Tim Mobile Legend Indonesia?

20 Juni 2023   17:40 Diperbarui: 13 Mei 2024   10:50 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: HiTekno.com

Beberapa periode lalu, tepatnya pada 2019, Indonesia menjadi negara yang paling mendominasi dalam kompetisi e-sport pada game Mobile Legend Bang Bang seperti M1, MSC, dan SEACOC. M Series season 1 merupakan yang paling bersejarah bagi tim Mobile Legend Indonesia. 

Pada turnamen ini, dua tim asal Indonesia yaitu Evos Legend dan RRQ Hoshi berhasil masuk ke babak final. Evos Legend pun berhasil membawa tahta tertinggi dalam dunia Mobile Legend setelah berhasil menumbangkan RRQ Hoshi dengan skor 4-3. Ajang ini juga menjadi pembuktian bahwa Evos Legend selaku tim asal Indonesia, dapat menumbangkan 15 tim lainnya yang berasal dari 14 negara. 

Tidak hanya pada M1, final MSC 2019 juga berhasil mempertemukan dua tim asal Indonesia yaitu Onic Esport dan Louvre Esport. Berbagai torehan ini memberikan harapan bagi seluruh pemain Mobile Legend di Indonesia terhadap masa depan e-sport di Indonesia.

Hilangnya Dominasi Indonesia

Gagalnya Timnas MLBB melaju ke babak semifinal Sea Games 2023 menjadi babak puncak dari rapor merah Timnas MLBB. Tidak hanya pada Pagelaran Sea Games 2023, sejumlah kegagalan telah diraih oleh tim-tim asal Indonesia pada turnamen lain. Meskipun dalam beberapa turnamen tim Indonesia mampu finish pada urutan ketiga, hal ini menjadi sebuah kemunduran mengingat pada tahun-tahun sebelumnya, tim asal Indonesia sangat mendominasi di turnamen tingkat internasional.

Menurut salah satu komentator profesional turnamen Mobile Legend, Franz Nevinne Nethania, bahwa terdapat banyak faktor dari turunnya dominasi tim Indonesia di ajang turnamen Internasional.

Dirinya menyebutkan bahwa improvisasi tim asing khususnya negara-negara Asia Tenggara lain seperti Filipina, Myanmar, dan Kamboja. Selain itu, masalah finansial pada tim juga berpengaruh terhadap stabilitas performa tim tersebut. Komentator pada ajang M Series season 4 ini menyebutkan bahwa terdapat beberapa tim yang mengalami kebangkrutan dan gagal untuk membayar para pemainnya.

Pendapat lain dikemukakan oleh salah satu pemain profesional, William. Pria yang akrab disapa Laba-Laba ini menyebutkan bahwa tim-tim asal Indonesia masih mencari sistem atau gaya permainan yang sesuai. Selain itu, mantan pemain Onic Esport ini juga menyebutkan bahwa fenomena "pensiun dini" para pemain profesional di Indonesia sebagai salah satu penyebab.

Beralihnya profesi dari professional player menjadi live streamer karena alasan keuangan. "Lebih ke Indonesia si, karena para juara-juara di negara lain masih kompetitif," Ujarnya dalam wawancara yang dilakukan.

Nevinne menambahkan bahwa dengar hadirnya Nimo sebagai platform streaming, para pemain profesional semakin banyak yang beralih sebagai live streamer. "Pemain bisa dapat uang kisaran dua digit dari streaming, jadi mungkin banyak pemain yang berfikir untuk apa capek-capek latihan kalau uang dari streaming lebih banyak," Jelasnya.

Pemain Luar Sebagai Solusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun