Mohon tunggu...
Azhar
Azhar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo saya Azharia biasa dipanggil Azhar saya hobi menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indomie: Analisis Brand terhadap Kesuksesan Mie Instan Paling Populer di Indonesia

28 April 2023   21:44 Diperbarui: 28 April 2023   22:06 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover image via Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters 

Indomie adalah merek mie instan Indonesia yang sudah ada sejak tahun 1970-an. Merek tersebut telah menjadi bagian penting dari pasar mie instan Indonesia bahkan telah menjadi simbol budaya makanan Indonesia. 

Lingkungan bisnis pasar untuk merek ini sangat kompetitif karena banyak pesaing di industri ini seperti mie instan merek Sedap, Sarimi, Pop Mie, dan lainnya. Selain itu, faktor eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan kebijakan pemerintah, dan kondisi perekonomian Indonesia juga akan mempengaruhi bisnis Indomie.

Indomie memasarkan produknya ke semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Mie instan ini cocok untuk kenyamanan sehari-hari, terutama untuk orang dengan mobilitas terbatas atau yang tidak punya banyak waktu untuk memasak. Indomie ditujukan untuk konsumen yang mencari makanan praktis, cepat dan terjangkau. Selain itu Indomie menempatkan dirinya sebagai merek mie instan yang memiliki rasa yang enak, variasi rasa yang beragam, dan mudah disajikan.

Indomie merupakan merek mie instan yang terkenal dengan citra yang baik di kalangan masyarakat Indonesia. Produknya mudah ditemukan di berbagai toko atau supermarket dengan harga terjangkau. 

Selain itu, varian rasa yang banyak dan kemampuan Indomie untuk beradaptasi dengan selera masyarakat Indonesia menjadi kekuatan utama merek ini. Meski terkadang produk Indomie terlalu banyak mengandung bumbu atau tidak cocok untuk dikonsumsi secara rutin sehingga mengganggu kesehatan konsumen. 

Pada saat yang sama, merek tersebut belum sesukses merek mie instan Korea atau Jepang di luar negeri. Dengan meningkatnya tren convenience food dan meningkatnya kesadaran akan kesehatan, hal ini dapat menjadi peluang bagi Indomie untuk mengembangkan produk yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Dengan demikian, persaingan yang ketat dari merek mi instan lain serta fluktuasi harga bahan baku dan perubahan kebijakan pemerintah dapat menjadi ancaman bagi bisnis Indomie.

Demi berinovasi dalam persaingan pasar, Indomie terus berinovasi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisinya di pasar, seperti menambah varian rasa, dari hanya satu atau dua rasa, kini Indomie memiliki puluhan rasa yang berbeda untuk memuaskan selera konsumen, seperti mie instan sehat, mie goreng kriuk, mie bumbu rendah garam, dan lainnya. Dan juga melakukan Kolaborasi dengan merek lain atau selebriti.

Selain itu, Indomie telah mengembangkan beberapa strategi komunikasi pemasaran untuk mempromosikan mereknya, yaitu melalui iklan di TV dan media sosial.  Indomie sering menjalankan iklan TV untuk mempromosikan produknya dan bekerja sama dengan bintang atau influencer sebagai duta merek. Mengadakan acara dengan partisipasi konsumen, seperti memasak mie instan, acara makan bersama, dan lainnya. Dan juga mensponsori acara atau acara tertentu, seperti konser atau festival makanan.

Indomie sering menggunakan teknik periklanan untuk menarik perhatian konsumen, seperti membuat iklan yang mengandung humor atau cerita menarik untuk menarik perhatian, dan bermitra dengan selebriti atau influencer untuk menjadi duta merek, menampilkan produk mereka dalam konten yang sedang viral atau populer di media sosial.

Meskipun Indomie telah berhasil membangun merek yang sangat kuat di pasar, ada beberapa kritik dan saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan strategi dan teknik komunikasi pemasaran mereka, seperti Indomie perlu meningkatkan kehadiran mereka di media sosial, terutama di beberapa platform lebih populer di kalangan generasi muda seperti TikTok dan Instagram. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun