Universitas Pendidikan Indonesia saat ini sedang menggelar program Kuliah Kerja Nyata atau yang lebih sering didengar dengan sebutan KKN. Program ini berlangsung selama satu bulan di mulai dari pertengahan bulan Juli hingga pertengahan bulan Agustus. Kegiatan KKN merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian pada masyarakat.
KKN UPI yang digelar pada tahun ini mengusung tema Sustainable Development Goals (SDG’s) Desa dengan tujuan untuk memberdayakan masyarakat desa melalui program-program yang akan dibuat nantinya. Dari tujuh belas tema yang ada dalam SDG’s, masing-masing kelompok mendapatkan tema yang berbeda. Ada yang mendapat tema tentang desa berjejaring, pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan masih banyak lainnya. Untuk kelompok kami sendiri, tema yang diberikan adalah mengenai Desa Peduli Pendidikan.
Untuk lokasi KKN tahun ini pun berbeda dari KKN tahun sebelumnya karena didasarkan pada domisili (Kecamatan) anggota kelompoknya. Untuk lokasi yang akhirnya kami pilih berada di RW 10 Kelurahan Cibeunying. Lokasi ini terbilang cukup dekat dengan daerah perkotaan, hanya membutuhkan waktu kurang lebih lima belas menit. Namun kenyataannya di kelurahan kami mengabdi ini masih terdapat permasalahan-permasalahan mengenai pendidikan yang kami temui.
Dengan harapan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di daerah ini, kelompok kami menyusun beberapa program kerja diantaranya adalah mengadakan sosialisasi mengenai pendidikan sepanjang hayat, pendidikan karakter, dan juga pelatihan Bahasa Inggris serta program perlombaan untuk memperingati Hari Tahun Baru Islam 1444 H. Pada program pendidikan karakter, kami membantu kegiatan pengajian yang berada di Masjid Al-Amin yang terletak di RW 10 Kelurahan Cibeunying. Dalam program ini, kami memberikan materi mengenai adab yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak yang belajar di masjid tersebut.
Salah satu adab yang kami ajarkan adalah mengenai adab berbicara. Alasan kami mengajarkan adab mengenai berbicara karena saat kami melakukan observasi masih ada beberapa perlakuan anak-anak yang dirasa masih perlu diperbaiki. Untuk materi yang diberikan pun kami pilih yang dapat dengan mudah dimengerti. Kami mengajarkan anak-anak untuk berbicara yang baik dan dengan wajah ceria, berbicara dengan suara lembut, serta untuk tidak berbohong. Dalam proses mengajar ini tentu kami mendapatkan kesulitan dan cara kami untuk mengatasinya adalah dengan memberikan apresiasi kepada mereka yang aktif dengan memberikan hadiah-hadiah sederhana seperti permen.
