Mochamad Zen, Widyaiswara di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Barat
mochamad_jen@yahoo.com, HP.081573408141
Perkembangan sains dan teknologi berubah setiap 18 jam /sekali, perubaan yang cepat ini perlu diantisipasi terhadap efek negatif teknologi dalam bidang lain. Oleh karena itu perlu dikembangkan kosep inovasi yang mampu mengantisipasi Disruption technology terhadap  sistem yang lain. Pengertian inovasi yang selalu berkonotasi positif, berbeda dengan Disruption yang memiliki konotasi  negatif dalam bentuk konflik internal (Kilkki et al. 2018).
Definisi disruption adalah kejadian yang mengharuskan merancang ulang strategi untuk bertahan terhadap perubahan lingkungan (Kilkki et al. 2018)."disruptive technology" dalam bidang pendidikan adalah bagaimana membangun kembali siswa belajar dan bagaimana sekolah mempersiapkan apa yang tidak bisa mereka prediksi (Nonoo et al. 2013).
Disruption Technology adalah teknologi yang mengubah dasar persaingan dengan mengubah metrik persaingan kinerja di perusahaan (Nagy et al. 2016). Teknologi baru yang kedatangannya menandakan pergeseran teknologi yang dominan di sektor itu (Ganguly et al. 2017).
Disruptive technology yang menjadi fokus karya tulis tematik kali ini adalah " Katalis biodiesel menjawab tantangan  widyaiswara pada era disruptive technology". Sejumlah argumentasi  berdasarkan bukti riset dikemukakan untuk merancang ulang perkembangan teknologi.
Disruptive technology memerlukan kecepatan dalam menghasilkan produk,  efektif, efesiensi  dan itu semua dapat dicapai dengan menggunakan katalis hidrotalsit sebagai  zat yang mempercepat rekasi dan katalis diperoleh kembali setelah reaksi selesai.
Katalis hidrotalsit dalam bentuk serbuk lebih mudah dipisahkan dari katalis dalam bentuk cair, untuk selanjutnya dapat didaur ulang untuk digunakan kembali sebagai katalis pada reaksi berikutnya. Itu adalah salah satu kebaruan yang dimiliki oleh katalis hidrotalsit.
Kebaruan katalis hidrotalsit [ Mg8,7Al1,2Fe0,5Ce0,7(OH)16[CO3]2- .5,4.H2O terletak pada komposisi Mg, Al, Fe dan Ce sebagai unsur penyusun senyawa hidrotalsit yang belum  diteliti oleh peneliti lain.
Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan merupakan penulusuran pustaka yang berkaiatan dengan Disruption Technology dikaitkan dengan kesiapan widyaiswara menghadapi tantangan era Disruption Technology.