Tahun ini menjadi tahun kelima saya berada di Kampus tepatnya di Universitas Pancasakti Tegal, meskipun sudah dinyatakan lulus dan menyandang gelar S1 Teknik Mesin, Saya masih diberi kesempatan untuk tetap berada dikampus. Karena Tugas penelitian dan beberapa kenangan indah semasa kuliah yang seakan menahan saya untuk pergi dari kampus..Â
Selama 5 tahun itu saya banyak sekali mengenal orang, Salah satunya adalah Bulik Asih, Pemilik Warung sederhana tempat biasa saya dan temen temen makan atau sekedar menghabiskan waktu luang dari penatnya belajar di perkuliahan.Â
Bulik Asih Sosok yang dicintai oleh banyak mahasiswa yang menjadi langganannya, karena keramahannya serta kasih sayangnya kepada mahasiswa termasuk saya sendiri.Â
Entah sudah berapa porsi makanan gratis yang diberikan untuk saya selama ini.
Darinya saya belajar kesederhanaan, jika orang bijak mengatakan bahwa "Hidup ini sederhana, hanya memahami jika dalam hidup ada yang datang ada yang pergi ada yang singgah ada yang menetap, sesederhana itu katanya, jika demikian, maka darinya lah saya belajar memaknai hidup, karena semua langganannya adalah mahasiswa maka kehilangan adalah sebuah pilihan yang tidak bisa di hidari bulik asih di setiap tahunnya karena alasan wisuda.
Hidup itu sederhana..
Selezat apapun makanan itu, jika dihidangkan tanpa CINTA maka hanya akan berakhir dilidah saja.
Hidup itu sederhana..
Mungkin Kita bisa makan ditempat yang mewah sekalipun, KFC atau McD misalnya, tetapi sulit untuk bisa akrab dengan Pemiliknya, Faktanya Kita justru lebih mudah akrab dengan pemilik warung kopi atau warung makan yang sederhana.
Maka sederhana akan membuat kita lebih hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H