Kapur Epifani.
Hari Minggu ini, Yoseph dan saya merayakan Ekaristi kembali di Gereja Katedral Jakarta. Pada hari Minggu ini Gereja Katolik Merayakan Hari Penampakan Tuhan yang biasa diikuti dengan Perayaan Hari Anak Misionaris Sedunia.  Penampakan Tuhan yang pertama kali diturunkan oleh Tuhan adalah dengan mengutus Putra TunggalNYA yakni Yesus Kristus pada Hari Raya Natal, Kelahiran Yesus di Betlehem. Tuhan Allah turun dan menjadi dalam sosok seorang bayi, kanak kanak Yesus sebuah semangat merendahkan diri  menjadi manusia di dunia untuk menyelamatkan seluruh manusia.Salah satu peristiwa sejarah Gereja dalam kelahiran Yesus adalah kedatangan tiga orang Majus yang menemui bayi Yesus di palungan di kandang domba di Betlehem. Mereka bertiga, orang Majus ini membawa persembahan Emas, Kemenyan dan Mur sebagai tanda memuliakan Yesus yang baru dilahirkan oleh Bunda Maria. Tadi setelah perayaan Ekaristi, saat umat keluar dari Gereja Katedral dibagikan Kapur Epifani dan brosur petunjuk doanya. Yoseph, anak saya  dan saya pun diberikan Kapur Epifani saat keluar dari Gereja Katedral Jakarta. Kapur Epifani adalah kapur yang diberkati oleh imam pada misa Hari Raya Epifani dan digunakan untuk menandai pintu rumah dalam tradisi Gereja Katolik. Tradisi ini disebut "Berkat Epifani" (Epiphany Blessing).
Kapur Epifani digunakan untuk menuliskan simbol 20 + C + M + B + 25 di atas ambang pintu masuk utama rumah. Simbol ini memiliki makna sebagai berikut:
20: Angka tahun perayaan
C, M, B: Inisial nama tiga orang Majus yang menemui Yesus di Betlehem, yaitu Caspar, Melchior, dan Balthasar. Ketiga huruf ini juga merupakan singkatan dari kalimat Latin Christus Mansionem Benedicat, yang artinya "Semoga Kristus memberkati rumah ini".+: Tanda salib, yang melambangkan bahwa melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus, semua rahmat mengalir di dalam keluarga.Tradisi ini dilakukan untuk meminta berkat Tuhan ke dalam rumah dan kehidupan keluarga sepanjang tahun. Selain itu, tradisi ini juga menandai komitmen keluarga untuk selalu menyambut Kristus dalam seluruh kehidupan keluarga.
Pembagian Kapur Epifani oleh pengurus Gereja Katedral ini bermakna ingin membangun keselamatan bersama dan menjalankan tradisi Gereja Katolik dalam keseharian secara nyata. Sebuah cara mengajak belajar tradisi Gereja yang simpati dan kreatif
Pada  Hari Raya Penampakan Tuhan.
Astina, 5 Januari 2025.
#gerejakatolik #astinaÂ
#azastigornainggolan #katolikÂ
#kapurepifaniÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H