Jika ke Yogyakarta belum jika tidak makan gudeg Mbah Lindu. Seperti biasa jika ke Yogyakarta, saya makan gudeg Mbah Lindu di daerah Sostrowijayan, Yogyakarta. Gudeg Mbah Lindu dikatakan sebagai Gudeg Legenda Koleksi AstinaÂ
dari Yogyakarta karena rasanya yang enak dan khas yakni tidak terlalu manis tetapi lembut dan sudah puluhan tahun berjualan gudeg di daerah Sostrowijayan. Saya sudah lama menjadi pelanggan gudeg Mbah Lindu di daerah Sostrowijayan sejak masih hidup dan  masih ditangani langsung oleh Mbah Lindu.
Awalnya gudeg Mbah Lindu berjualan bakulan saja dan sempat menempati sebuah pos Hansip di pinggir jalan di daerah Sosrowijayan. Saya ketika berkunjung atau berada di Yogyakarta biasanya makan pagi atau sarapan bubur nasi gudeg Mbah Lindu.Â
Menu favorit sarapan saya aadalah bubur  disertai gudeg, krecek, telor bulat dan ati Empela ayam. Jika akan kembali biasanya saya akan memesan paket gudeg untuk dibawa sebagai oleh-oleh untuk ke rumah. Anak-anak dan isteri saya biasa senang dan langsung makan gudeg Mbah Lindu yabg saya bawa dari Yogyakarta.Â
Mbah Lindu sendiri sudah wafat beberapa tahun yang lalu. Saat ini Gudeg Mbah Lindu dilanjutkan oleh putrinya bernama mbak Linda. Saya sudah beberapa kali telah menikmati  gudeg Mbah Lindu versi ombak Linda, rasa masih enak dan sesuai selera saya dan kelurga di rumah.
Saya hari ini mau pulang ke Jakarta setelah berkegiatan selama 5 hari di kota Yogyakarta bersama teman-teman FAKTA Indonesia. Tadi pagi saya memesan satu paket bubur gudeg untuk dimakan siang hari di perjalanan kereta apai ke Jakarta. Tak lupa juga 3 paket gudeg untuk oleh-oleh dibawa ke Jakarta.
Astina, 1 September 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H