Perjalanan ke Kalimantan Barat, Â Memfasilitasi Pelatihan Paralegal dan Advokasi HAM di Ketapang.
Setelah sekian lama, setidaknya dua tahun lalu, hari ini saya baru ke Kalimantan Barat lagi. Ada permintaan kepada  saya menjadi fasilitator Pelatihan Paralegal dan Advokasi HAM oleh Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran Perantau Konferensi Waligereja Indonesia (KKP PMP KWI) untuk aktivis kemanusiaan paroki-paroki di Keuskupan Ketapang Kalimantan Barat.Â
Pagi tadi saya bersama Romo Eko OCarm berangkat ke Pontianak  dan menginap semalam. Besok pagi baru kami  lanjut ke Ketapang dengan penerbangan pesawat kecil.  Acara pelatihan akan berlangsung mulai besok 27 April hingga 30 April 2023.
Berangkat dari rumah agak lebih cepat karena takut ada macet di jalan karena hari ini adalah hari kerja pertama setelah selesai Cuti Bersama mas libur Hari Raya Lebaran.Â
Seperti biasa, saya berangkat diantar oleh Tiar ke Terminal Rawamangun untuk menggunakan layanan bus DAMRI ke bandara Soekarno Hatta Cengkareng Banten.Â
Menggunakan layanan transportasi publik bus DAMRI adalah kebiasaan saya jika hendak bepergian ke bandara Soekarno Hatta Cengkareng karena lebih praktis.Â
Bagi saya menggunakan layanan transportasi publik massal untuk mengurangi kepadatan penggunaan kendaraan pribadi agar Jakarta tidak macet lagi. Mari gunakan layanan transportasi publik massal agar Jakarta tidak macet.
Saat di ruang tunggu bandara Soeta saya bertemu dengan rekan-rekan Advokat PERADI RBA Jakarta Timur @asiregar2023 Â dkk. Kami ngobrol panjang karena lama tidak bertemu.Â
Tahun lalu kami masih sering bertemu ketika sama-sama menangani dan sidang di PN Bekasi. Tiba di Pontianak, saya dan Romo Eko dijemput oleh suster Kristin serta Hendrikus (staf PSE Keuskupan Pontianak). Malam ini kami menginap dulu di Pastoran St Agustinus Pontianak baru keesokan hari melanjutkan perjalanan ke Ketapang.
Sebelum  ke Pastoran kami diajak suster makan siang menu Bipang Pontianak di jln Siaga yang merupakan tempat favorit menu Bipangnya.Â
Dalam perjalanan menuju ke Pastoran saya melihat ada sebuah bus sedang pengangkut penumpang tetapi di atasnya mengangkut lima sepeda motor. "Kok zaman seperti sekarang masih ada angkutan bus pelayanannya angkut apa saja", dalam pikiran saya sendiri bertanya.