Menyoal Pembekuan Proyek Pembuatan Jalur Sepeda Jakarta
Salah satu isu menarik Jakarta pekan ini adalah tentang pro kontra pembekuan atau penghentian pembuatan jalur sepeda.Â
Dalam RAPBD Jakarta  2023, anggaran pembuatan jalur sepeda dinolkan atau distop dulu.  Menanggapi pro kontra pembekuan pembuatan jalur sepeda Jakarta itu, PJ Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan bahwa dirinyaingin setiap program dijalankan melihat kualitas, bukan kuantitas semata.
Â
Saya sepakat dengan pak Heru, evaluasi dulu  dan komunikasikan dengan para pengguna sepeda tentang jalur  sepeda yang sebenarnya. Jangan seperti Anies Baswedan, gubernur Jakarta sebelumnya menargetkan dalam setahun mau membuat jalur sepeda 100 Km. Â
Target kuantitas boleh  tinggi asal jalur sepeda yang dibangun benar digunakan oleh pesepeda.  Bangun jalur yang diklaim sebagai jalur sepeda tapi gak bermanfaat bagi pesepeda. Lihat saja jalur sepeda yang dibangun tidak digunakan para pesepeda tapi jadi tempat parkir dan tempat ngetem angkot dan bajaj.Â
Kelihatan sekali Anies Baswedan membuat jalur sepeda hanya mengejar target kuantitas bukan kualitas.  Bangun  jalur sepeda panjang panjang tapi tidak dibangun karakter dan budaya bersepedanya.
Menurut pengakuan Dinas Perhubungan Jakarta, total anggaran pengecatan jalur sepeda pada tahun anggaran APBD 2020 untuk jalur sepanjang 114,5 km adalah sebesar Rp 73,7 miliar dan 2022 di 20 jalan sepanjang 195 km sebesar Rp 119 miliar. Jadi total anggaran yang dikeluarkan untuk pengecatan jalan sepanjang 309,5 km dengan lebar jalur 2 meter itu adalah Rp 192 miliar.
Berarti rata-rata biaya pengecatan jalan per kilometer Rp 621 juta. Benarkah biaya pengecatan jalur untuk 1X2 meter biayanya mencapai Rp 621.000? Â Padahal juga tidak semua jalur sepeda sepanjang 309, 5 Km itu dicat oleh dinas perhubungan Jakarta.Â
Anggaran biaya mengecat jalur sepeda ini tidak masuk akal. Harap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa  Proyek Pembuatan Jalur Sepeda ini.  Sepertinya  ada pembengkakan (mark up) anggaran pengecatan jalur sepeda Jakarta?
Jakarta, 19 November 2022
Azas Tigor Nainggolan.
Pengamat Transportasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H