Sudah beberapa kali saya menulis dan mengevaluasi kritis layanan Transjakarta. Rekomendasi saya adalah melakukan perubahan struktural di jajaran manajemen Transjakarta. Â
Perombakan yang harus dilakukan pertama mengganti seluruh jajaran direksi Transjakarta agar ada perubahan baik bagi manajemen Transjakarta.Â
Kedua perubahan yang dilakukan adalah di jajaran internal manajemen dengan merubah kebijakan layanan dan personal manajemen kerja  di tubuh Transjakarta  Perubahan seluruh jajaran direksi ini harus dilakukan oleh gubernur  Transjakarta sebagai pemegang saham mayoritas BUMD PT Transjakarta.
Jika perubahan secara struktural ini tidak juga dilakukan oleh gubernur Jakarta maka patut dicurigai bahwa Anies Baswedan ingin membiarkan buruknya layanan dan hancurkan Transjakarta.Â
Sementara di media massa Anies selalu mengatakan Jakarta sudah tidak macet karena masyarakat sudah pindah menggunakan trasnportasi publik. Bagaimana ceritanya Jakarta tidak macet? Lihat ke jalan pada waktu jam aktivitas, Jakarta macet padahal masih pada Pandemi.Â
Warga masih memilih lebih aman gunakan kendaraan pribadi mobil atau sepeda motor. Bagaimana pula warga mau pindah ke layanan transportasi publik sementara Transjakarta sebagai moda andalan transportasi publik Jakarta melakukan layanan penuh dengan kecelakaan lalu lintas yang selalu membawa korban meninggal dunia atau kerusakan serius.
Jakarta, 14 Maret 2022
Azas Tigor Nainggolan.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA),
Analis Kebijakan Transportasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H