Mohon tunggu...
azas tigor nainggolan
azas tigor nainggolan Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Aktivis Perkotaan yang Advokat dan Analis Kebijakan Transportasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sumur Resapan Anies Tidak Berguna, Lebih Baik Membuat Lobang Biopori.

13 Desember 2021   21:36 Diperbarui: 13 Desember 2021   21:48 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah lebih dari satu bulan pembuatan sumur resapan oleh pemprov Jakarta terus menuai kritik. pernah ada kritik bahwa sumur resapan jadi sarang nyamuk, sumur resapan kok dibangun di pinggir sungai dan terakhir adalah sumur resapan merusak jalan. Akibatnya ada mobil terjerembab masuk lobang sumur resapan yang dibuat di atas jalan raya. 

Tidak aneh memang jika gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Pemprov Jakarta terus membangun sejuta sumur resapan. soalnya ada proyek uang besar bisa diserap masuk kantong di sumur resapan. Apa benar satu lobang sumur resapan harganya Rp 28 juta seperti dianggarkan oleh pemprov Jakarta?

Mengapa Pemprov Jakarta tidak menggiatkan dan melibatkan warga membuat lobang biopori? Lobang biopori sudah mulai digalakkan dibuat sejak awal tahun 2000an. Sebagai media tanah menyerap air, lobang biopori cukup efektif karena jumlah uang banyak. Membuat lobang biopori lebih partisipatif melibatkan warga Jakarta. Begitu pula dari sisi biaya cukup ringan dan bisa swadaya warga. 

Membuat lobang biopori tidak dipilih lagi oleh Anies. Rupanya Anies   lebih memilih melanjutkan sumur resapan walau sudah dikritik publik karena bisa menyerap anggaran APBD Jakarta masuk kantong. ya kalo membuat lobang biopori kan tidak ada uang dan tidak bisa diproyekkan seperti proyek sumur resapan yang untuk menyerap anggarannya APBD Jakarta.

Jakarta, 13 Desember 2021
Azas Tigor Nainggolan.
Ketua Forum Warga Jakarta (FAKTA Jakarta).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun