Kelompok 3 Kelas 2C
Nabilah Safa Salsabila1), Azarine Aurelliahandy Azzahra2), Riska Dwi Setiyaningsih3), Gevanya Hermosa Bala4), Margie Suryanatha5), Mohamad Rizal Habibi 6)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan teknik pemeriksaan radiografi manus dan wrist, serta evaluasi hasil citra. Teknik yang digunakan adalah PA, oblique, PA wrist, dan lateral wrist. Evaluasi hasil citra meliputi kontras, densitas, ketajaman, magnifikasi, dan distorsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik radiografi yang tepat dapat menghasilkan citra manus dan wrist yang berkualitas baik, memungkinkan diagnosa akurat dan perencanaan perawatan yang efektif. Kontras, densitas, dan ketajaman citra harus optimal, dengan teknik magnifikasi untuk detail tambahan. Distorsi citra harus dihindari dengan penyesuaian posisi pasien, sudut sinar X, dan kemiringan receptor gambar.
Kata Kunci: Radiografi, Manus, Wrist, Teknik, Evaluasi Hasil
- Pendahuluan
Penggunaan  Radiasi  saat  ini  sangat  banyak digunakan terutama di  bidang pelayanan kesehatan yang  berguna  untuk menegakkan  diagnosa  suatu penyakit yaituuntuk  keperluan  diagnostik  dan terapi (1). Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan penggunaan semua modalitas yang menggunakan radiasi untuk diagnosis dan prosedur terapi dengan menggunakan panduan Radiologi, termasuk teknik pencitraan dan penggunaan radiasi dengan sinar-X dan zat radioaktif(2) Pemeriksaan radiografi merupakan teknik pemeriksaan pada organ tubuh manusia menggunakan pesawat sinar-X untuk menghasilkan citra tulang, jaringan lunak serta kelainan patologis. Pemeriksaan radiografi dilakukan di unit instalasi radiologi yang ada di setiap rumah sakit atau klinik (3)(4) Pemeriksaan radiografi dilakukan untuk mengidentifikasi bagian tubuh yang terindikasi terdapat keluhan atau kerusakan karena penyakit degeneratif ataupun kecelakaan. Pada pemeriksaan radiografi diperlukan peran seorang radiografer yang mampu memberikan hasil citra yang optimal dengan kualitas yang baik tanpa menimbulkan artefak atau kesalahan dalam radiografi (5) Pada artikel ini penulis melakukan pemeriksaan radiografi pada bagian manus dan wrist untuk mengetahui bagian tulang dan mengidentifikasi apabila ada indikasi klinis yang terjadi. Indikasi pada manus dan wrist biasanya berupa nyeri yang parah, trauma hingga fraktur atau retak pada bagian metacarpal, phalanx, ataupun carpal, dislokasi pada sendi radioulnar distal. Fraktur pada wrist biasanya akan mempengaruhi distal radius dan ulna. Dimana ini disertai dengan gejala nyeri, bengkak, dan potensi kelainan bentuk (6). Os Manus adalah regio extremitas superior di distal dari sendi radiocarpea dan merupakan piranti mekanik dan sensorium (7). Os Manus atau tulang tangan terdiri dari tiga kelompok utama yaitu os phalanges (jari-jari), os metacarpal (telapak tangan), dan os carpal (pergelangan tangan). Selain melakukan pemeriksaan os manus, penulis juga melakukan pemeriksaan pada bagian wrist joint. Wrist adalah sendi bagian distal dari extremis superior. Pada dasarnya sendi wrist mempunyai dua derajat kebebasan yaitu parmal-dorsal fleksi serta radial dan ulnar deviasi.(8) Pergelangan tangan, tangan dan jari-jari tangan tersusun dalam kesatuan fungsi yang kompleks. Tangan mempunyai kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan halus (hine movement) yang terkoordinir dan otomatis.(9)
- Metode
Dilakukannya persiapan ruangan radiografi dan alat melalui identifikasi kebersihan dan kerapian ruangan, suhu dibawah 25C, kesiapan IP ukuran 24x30, alat bantu fiksasi, meja pemeriksaan, pemosisian tabung dalam posisi semula. Persiapan pasien dengan diidentifikasinya data pasien melalui konfirmasi Nama Lengkap, Tanggal Lahir, dan Alamat, indikasi klinis serta memberi instruksi kepada pasien untuk melepas benda logam di area yang akan diperiksa.
Dalam pemeriksaan radiografi manus dan wrist dapat dilakukan dengan proyeksi-proyeksi sesuai dengan kebutuhan. Hal penting dalam pemeriksaan radiografi adalah teknik atau metode pembuatan gambar atau citra dan interpretasi yang dihasilkan akurat. Interpretasi suatu gambaran ini menjadi salah satu komponen dalam mendiagnosis. Maka untuk mendapatkan hasil interpretasi yang akurat, terdapat prosedur atau metode dalam melakukan pemeriksaan pada manus dan wrist(10). Pada manus PA, pasien duduk di samping meja dengan siku fleksi 90, dan gunakan apron. Long axis manus dan wrist sejajar dengan tepi IR. CR tegak lurus IR dan CP pada metacarpal III. FFD pada 100cm dan kolimasi pada keempat sisi hingga batas luar manus dan wrist. Pada console diatur 45 kV dan 4 mAs.Pada manus oblique, pasien duduk di samping meja dengan siku fleksi 90, dan gunakan apron. Long Axis dipusatkan pada IR. manus dan wrist dirotasikan ke arah lateral 45 terhadap IR, beri penyangga, hingga semua digiti terpisah dan sejajar dengan IR. CR tegak lurus IR dan CP pada metacarpal III. FFD pada 100cm dan kolimasi pada keempat sisi hingga batas luar manus dan wrist. Pada console diatur 45 kV dan 4 mAs.(11)(12)
Pada Wrist PA, pasien duduk di samping meja dengan siku fleksi 90, manus dan wrist diletakkan pada IR, palmar mengarah bawah. Long axis manus dan wrist dipusatkan dengan IR dan daerah carpal dipastikan di tengah IR. CR tegak lurus IR dan CP pada midcarpal area. FFD pada 100cm dan kolimasi pada keempat sisi hingga batas luar manus dan wrist, radius dan distal ulna disertakan juga. Pada console diatur 50 kV dan 4 mAs. Pada Wrist Lateral, pasien duduk di samping meja dengan siku fleksi 90, manus dan wrist diletakkan pada IR, manus diposisikan lateral dengan Digiti I menghadap atas. Long axis manus dan wrist dipusatkan dengan IR, manus dan wrist disesuaikan ke posisi lateral dengan alat bantu fiksasi. CR tegak lurus IR dan CP pada midcarpal area. FFD pada 100cm dan kolimasi pada keempat sisi hingga mencapai batas luar manus dan wrist, radius dan distal ulna disertakan juga. Pada console diatur 50 kV dan 4 mAs.(13)(14)
- Hasil dan Pembahasan
Ossa manus memiliki 3 struktur anatomi tulang utama yang terbagi menjadi kelompok ossa phalanges atau tulang jari tangan, ossa metacarpal atau tulang telapak tangan, dan ossa carpalia atau tulang pergelangan tangan. Manus bagian paling distal pada ekstremitas atas. Teknik pemeriksaan pada manus disesuaikan dengan keadaan fraktur ataupun dislokasi pada area manus (15) Namun, biasanya proyeksi PA sering dilakukan karena menghasilkan hasil citra radiografi yang mampu memvisualisasikan seluruh struktur anatomi pada manus. Pada proyeksi PA menampakkan phalang digiti I hingga V, metacarpal, carpal, trapezium, trapezoid, capitatum, hamatum, triquetrum, pisiform, lunate, dan scaphoid. Proyeksi PA oblique pada manus menampakkan sedikit overlap pada bagian metacarpal III, IV, dan V, metacarpal II dan III terpisah, interphalangeal joint dan MCP joint terbuka. Proyeksi PA oblique memperlihatkan struktur anatomi pada manus dengan posisi oblique (16),(11)
Wrist joint merupakan sendi condyloid dan sendi yang paling bebas dalam bergerak. Sendi pada pergelangan tangan wrist ini disebut dengan sendi radiocarpal (radiocarpal joint). Wrist joint ini menghubungkan manus dengan antebrachii (17). Pada wrist terdiri dari ossa carpal yang disejajarkan 4 baris pada proksimal dan 4 baris pada distal. Persendian pada carpal adalah intercarpal joint dan carpal ini pembentuk pergelangan tangan. 4 baris bagian distal berhubungan dengan kelima ossa metacarpal dan 4 baris pada proksimal berhubungan dengan bagian distal radius dan ulna(18). Teknik pemeriksaan wrist joint dilakukan untuk menampakkan kelainan pada area carpalia. Teknik pemeriksaan radiografi yang sering dilakukan pada wrist joint adalah proyeksi PA dan lateral. Proyeksi wrist PA memvisualkan midmetacarpal dan proksimal metacarpal, carpal, radius distal dan ulna, serta sendi. Posisi PA yang benar dibuktikan dengan jarak yang hampir sama pada proksimal metacarpal dan terdapat pemisahan pada distal radius dan ulna. Proyeksi wrist lateral menampakkan distal radius dan ulna, carpal, serta area midmetacarpal terlihat. Caput ulna superimpose diatas distal radius, metacarpal II hingga V tampak sejajar dan superimpose (19)
Pada pemeriksaan manus dan wrist kontras dan densitas optimal tanpa gerakan, trabecular tulang dan soft tissue terlihat jelas. Tingkat kecerahan dapat diatur dengan mengatur nilai mA. Pembentukan citra harus dapat dilihat dengan jelas, bentuk tegas, dan dengan kontras yang cukup. Ketajaman pada hasil citra dibutuhkan untuk memisahkan detail struktur pada citra. Pada radiografi terdapat teknik untuk memperbesar bayangan pada citra yaitu disebut dengan magnifikasi. Magnifikasi ini menghasilkan sesuatu sehingga terlihat lebih besar dari ukuran aslinya serta menggunakan perbandingan antara ukuran bayangan yang terlihat dengan ukuran obyek yang sebenarnya. Pada pemeriksaan manus dan wrist bisa jadi diperlukan perbesaran untuk memperlihatkan ossa carpal pada manus. Detail radiograf menggambarkan ketajaman citra dengan struktur terkecil pada citra. Magnifikasi dapat bertambah besar jika OID bertambah(20) (21). Pada radiografi juga terdapat Teknik untuk memanjangkan atau memendekan sebuah objek yang disebut Teknik distorsi. Teknik distorsi adalah pemanjangan(elongation) atau pemendekan(foreshortening) yang disebabkan oleh kemiringan dan missalignment dari sumber sinar x, objek, dan image receptor(22)(23). Pada prosedur pemeriksaan manus dan wrist untuk meningkatkan kualitas citra distorsi tidak boleh terlihat di sekitar pergelangan tangan, wrist, dan manus(24)(25)). Oleh karena itu, posisi pasien, sudut sinar X, dan receptor gambar harus disesuaikan dengan tepat,sesuai prosedur, dan hati-hati.
- Kesimpulan
Radiologi menggunakan radiasi seperti sinar-X untuk diagnosis dan terapi. Pemeriksaan radiografi dilakukan di unit instalasi radiologi rumah sakit atau klinik, penting untuk mengevaluasi tulang tangan (manus) dan pergelangan tangan (wrist). Os manus terdiri dari os phalanges, os metacarpal, dan os carpal, sementara wrist memiliki sendi radiocarpal yang menghubungkan manus dengan antebrachii. Prosedur pemeriksaan manus dan wrist ini melibatkan persiapan ruangan, pasien, dan penyesuaian posisi serta parameter mesin. Proyeksi PA dan lateral digunakan untuk visualisasi yang optimal. Kontras, densitas, dan ketajaman citra sangat penting, dengan teknik magnifikasi untuk detail tambahan. Distorsi citra seperti elongation dan foreshortening harus dihindari dengan penyesuaian yang tepat pada posisi pasien, sudut sinar X, dan kemiringan receptor gambar. Hal ini memastikan kualitas citra yang baik, memungkinkan diagnosa akurat, dan membantu perencanaan perawatan yang efektif. Teknik radiografi yang tepat sangat penting untuk hasil diagnostik optimal dan keputusan klinis yang berdasarkan bukti visual yang jelas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Â Â Â Â Dabukke H, Panjaitan B. Pengaruh Kualitas Berkas Sinar-X Terhadap Dosis Radiasi Pada Pesawat Radiografi Umum. J TEKESNOS. 2019;1(1):1--4.
2. Â Â Â Â Bapeten. Peraturan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Radiasi Pada Penggunaan Pesawat Sinar-X Dalam Radiologi Diagnostik Dan Intervensional. Peratur Badan Pengawas Tenaga Nukl Republik Indones [Internet]. 2020;1--52. Available from: https://jdih.bapeten.go.id/unggah/dokumen/peraturan/1028-full.pdf
3. Â Â Â Â Fatimah F, Setiawan AN. Teknik Radiografi Non Kontras. Pusat Pendidikan SDM Kesehatan, Badan PPSDM Kemenkes RI; 2020.
4.     Taslima S, Harahap V. Teknik Pemeriksaan Radiografi Ossa Pedis Pada  Kasus Osteomyelitis Di Instalasi Radiologi  Rumah Sakit  Efarina Etaham Berastagi  Kabupaten Karo. J Radiol [Internet]. 2019;7(1):21. Available from: https://jurnal.unefa.ac.id/index.php/jmorenal/article/view/16/7
5.     Pratiwi Adi E, Sari AW, Maharani Ambari A. Pengaruh Object Image Distance Pada Pemeriksaan Os Manus Dengan Teknik Magnifikasi  Terhadap Kualitas Radiograf. J Online Phys [Internet]. 2021;6(2 SE-):24--9. Available from: https://mail.online-journal.unja.ac.id/jop/article/view/13121
6. Â Â Â Â Harries K, Osmani HT, Patel J, Robinson P, Horwitz MD, Ahmed N. The patient with an acute painful wrist. Br J Hosp Med. 2023;84(11):1--9.
7. Â Â Â Â Drake, Richard E. Grays Dasar Dasar Anatomi. Elseiver Inc.; 2012.
8. Â Â Â Â Devi MAA. STUDI LITERATUR ANATOMI RADIOGRAFI WRIST JOINT PROYEKSI POSTEROANTERIOR DENGAN ULNAR DEVIATION PADA KASUS FRAKTUR SCAPHOIDEUS (Radiographic Anatomy Of Wrist Joint Posteroanterior Projection With Ulnar Deviation In Case Of Scaphoideus Fracture: A Literature Study) NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh. 2021;
9. Â Â Â Â Juni Sinasrinta Purba PA. Teknik Pemeriksaan Fraktur Wrist Join dengan Fraktur Sepertiga Medial Tertutup. J Radiol. 2019;7(1):22--7.
10. Â Â Â Supriyadi. PEDOMAN INTERPRETASI RADIOGRAF LESI-LESI DI RONGGA MULUT. 2021;34--45.
11. Â Â Â Bontrager, K.L. and Lampignano JP. Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. 7th Edition. Maryland Heights: Mosby Elsevier.; 2010.
12. Â Â Â Ridha Rachmathiany, Ahmad Zulfikar Al Fauzi. Teknik Pemeriksaan Manus Dextra Dengan Klinis Fraktur Menggunakan Modalitas Computed Radiography Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Baptis Kediri. Str J Radiogr. 2023;1(2):49--51.
13. Â Â Â Whitley, A.S., Jefferson, G., Holmes, K., Sloane, C., Anderson, C., & Hoadley G. Clark's Positioning in Radiography 13E (13th ed.). CRC Press; 2015.
14. Â Â Â Astarini, Dyah Meilani, tatih Fadil, Muhammad Ardian G. PERBANDINGAN PEMERIKSAAN RADIOGRAFI MANUS PROYEKSI PA OBLIQ DENGAN VARIASI PENYUDUTAN OBJEK SEBESAR 40o, 45o, DAN 50o UNTUK MENDAPATKAN HASIL RADIOGRAFI YANG OPTIMAL DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2021 Dyah. 2020;1(03):70--7.
15. Â Â Â Firdaus S. Teknik Pemeriksaan Radiografi Manus Bone Age dengan Klinis Stunting di Instalasi Radiologi RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. 2023.
16. Â Â Â Kognisi PK, Risiko P, Jenis DAN, Bidori F, Puspitowati LI dan I, Wijaya IGB, et al. Studi Literatur Teknik Pemeriksaan RAdiografi Manus pada Kasus Polidaktili. Ind High Educ [Internet]. 2021;3(1):1689--99. Available from: http://journal.unilak.ac.id/index.php/JIEB/article/view/3845%0Ahttp://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/1288
17. Â Â Â Whitley S, Jefferson G, Holmes K, Sloane C, Anderson C, Hoadley G. Clark's Positoning in Radiography. 2015. 496--497 p.
18. Â Â Â Anto FJ. Teknik Pemeriksaan Radiografi Wrist Joint dengan Berbagai Proyeksi untuk Mendiagnosa Indikasi pada Wrist Joint. 2022.
19. Â Â Â Sari OP, Marlindo SE, Heriansyah H. Comparison of Radiography Wrist Joint Posterior Anterior (Pa) Ulnar Deviation Central Ray Variation for Assessing Os Scaphoid. J Vocat Heal Stud. 2019;2(3):134.
20. Â Â Â Pratiwi AD, Indriyani, Yunawati I. Penerapan Proteksi Radiasi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit. Higeia J Public Heal Res Dev [Internet]. 2021;5(3):409--20. Available from: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/41346/20238
21. Â Â Â S B. Radiologic Science for Technologists 11th ed. Tenth Edit. Vol. 126, Mosby. Elsevier Inc.; 2016. 1195--1195 p.
22. Â Â Â Dridya A, Kiswanjaya B, Suryonegoro H. Evaluation of Vertical Distortion on Periapical Radiographs Based on Clinical Endodontic Patients' Tooth Measurements. J Int Dent Med Res. 2023;16(3):983--7.
23. Â Â Â Li HQ, Sheng L, Zhang CQ, Du YC, Zhou Z, Weng XF, et al. Observation and mitigation of image distortion in high-energy electron radiography. Nucl Sci Tech [Internet]. 2023;34(6):1--9. Available from: https://doi.org/10.1007/s41365-023-01234-y
24. Â Â Â Snow EL, Byrd JJ, Tyce AM, McCumber TL. The extensor pollicis et indicis accessorius muscle: Case analysis and clinical implications. Transl Res Anat [Internet]. 2022;29:100227. Available from: https://doi.org/10.1016/j.tria.2022.100227
25. Â Â Â Bhattacharyya D. Advances in Intelligent Systems and Computing 1280 Machine Intelligence and Soft Computing Proceedings of ICMISC 2020 [Internet]. Vol. 1280, Advances in Intelligent Systems and Computing. 2020. Available from: http://www.springer.com/series/11156
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H