Y
ogyakarta sebuah kota budaya yang menyajikan berbagai kesenian, seperti festival yang baru dibincangakan oleh semua kalangan masyarakat, dari anak kecil, dewasa hingga orang tua, semua antusias terhadap acara yang bernama “Festival Kesenian Yogyakarta” atau masyarakat sering menyebutnya dengan “FKY”. Festival ini sudah berajalan cukup lama, yaitu dimulai pada tahun 1989 hingga 2014 sekarang ini, yang sudah berumur 26 tahunlamanya. Tahun ini FKY membuat tema yang berjudul “DODOLAN”, dodolan ini adalah kata dalam bahasa jawa, yang memiliki arti dua nama, yaitu dodolandalam arti berjualan dan do dolan dalam arti pergi bermain. Dalam arti ini FKY bermaksud agar semua kalangan masyarakat bisa tertarik dalam acara ini, Acara ini dislenggarakan pada tanggal 20 Agustus hingga 9 September 2014. Pembukaan ini dimulai dengan Kirab Seni di Jl. Gondolayu – Jl. Mangkubumi, dengan banyak sekali pementasan pementasan seni, dan acara ini dibagi di berbagai tempat seperti, Tugu yogya, Plasa Ngasem, Jembatan Kleringan, Gedung BNI 46 atau sering disebut 0 Km, TerminalCondongcatur, Teater Arena PPKH, Tobong Kelopak Kelana Bakti Budaya, Plataran tamansari, Kampung tamansari, Jogja Gallery, Jogja National Museum. Dengan banyak tempat yang dibagi – bagi FKY banyak menyuguhkan kesenian seperti, Kirab Seni, Pasar Seni, Pameran Perupa Muda, Pagelaran Teater, Dolan Kampung, Lomba Melukis, Konser Music dan masih banyak lagi. Dengan banyak tempat dan acara – acara menarik, contohnya di Jembatan Kleringan yang menarik banyak pengunjung disana memamerkan berbagai kreatifitas anak muda, namun yang paling menarik perhatian adalah wayang kulit yang diminti oleh kalngan orang tua, para penonton ada yang melihat dari bawah ada juga yang melihat dari atas jembatan, namun FKY ini dipusatkan di Plasa Ngasem. Pasar ngasem ini terletak di Jl. Ngasem atau belakang alun – alun utara. FKY khususnya di Pasar Ngasem ini terlihat dari depan terdapat caping yang cukup banyak yang berukuran beraneka ragam dari yang kecil hingga yang besar, serta diberi warna – warna yang cerah, sehingga menarik wisatawan lokal maupun asing untuk sekedar foto – foto saja, saking antusiasnya pengunjung membuat jalan menjadi macet karena parkir – parkir liar yang memanjang di sepanjang pinggiran jalan ngasem, sehingga para pengunjung maupun pengendara yang lewat harus sabar untuk melalui jalan ini, meskipun macet pengunjung tetap tidak mengurangi untuk masuk kedalam Pasar Ngasem ini, didalam erdapat stand – stand kecil yang bejejer rapi yang menyajikan berbagai daganganya, seperti kerak telor, bakso tusuk, wedang ronde dll, banyak juga yang menjual pakaian, pernak pernik khas jogja, sedikit masuk lagi terdapat memaskot berbentuk abstrak yang terbuat dari anyaman bambu hiyang diletakkan pas ditengah – tengah Pasar Ngasem, maskot ini sering juga dijadikan para pengujung sebagai back ground selfienya. Ditengah tengah Pasar Ngasem ini terdapat panggung seni yang bermodel ketapel kuda, panggung ini sering dijadikan sebagai pentas seni seperti tarian tradisional Yogyakarta, tari modern dari sanggar yang tersebar di Yogyakarta adapun juga konser music dari genre jazz, hip – hop, ska, hardcore hingga metal, hampir semua genre disajikan di panggung ini, disekeliling panggung terdapat juga standpara seniman yang memamerkan karyanya seperti, lukisan, botol – botol bekas yang dijadikan krajinan yang bernilai jual yang tinggi, lampion, patung unik dan masih banyak lagi, ada juga penjual angkringan yang menjual nasi kucing dengan berbagai macam. Disinilah tempat yang disukai wisatawan khususnya warga Yogyakarta, yang merakyat murah, ber edukasi dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H