Waktu luruh bak rerintik hujan
Melahap usiamu yang mulai pensiun
Rapuh tubuhmu dikeroyok pikun
Juga cekung matamu kini rabun
Meski perih terus berteriak
Dikau sulam dalam hati
Kadang mereka terus muak
Sedetikpun tak kau henti
Kelam dunia telah dikau arungi
Bertambat liang keringatmu yang mewangi
Ladang lapang terus kau semedi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!