Mohon tunggu...
Azam ghoir
Azam ghoir Mohon Tunggu... -

ingin sukses

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sifat Jokowi yang Disenangi Masyarakat

11 Oktober 2014   20:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:27 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sifat  pemimpin merupakan salah satu contoh panutan dari setiap rakyat yang mengikutinya. Dalam kesempatan pemilihan umum, kelayakan kepemimpinan itu tergantung darimana pemimpin itu memiliki citra yang baik, teguh dalam tujuan pembangunan, dan setia kepada rakyat. Hal ini memang diperhitungkan banyak orang mengenai bagaimana perubahan yang dilakukan untuk membentuk perubahan baik di dalam suatu kepemimpinan.

Jokowi merupakan panutan yang baik bagi masyarakat Surakarta dan sekitarnya. Karena Jokowi atau Joko Widodo yang selalu disenangi dan digandrungi oleh banyak orang, itu merupakan jiwa dan sifat kepemimpinannya untuk membentuk perubahan didalam lingkungan kekuasannya. Dengan pemimpin seperti jokowi sifat - sifat itu tentu menjadi pembicaraan semua orang, kenapa seorang Joko Widodo dapat diangkat sebagai gubernur DKI Jakarta dalam waktu tergolong singkat dan mencalonkan diri menjadi President RI kurang dari 5 tahun masa jabatannya.

Sifat Jokowi antara lain sebagai Berikut ini :

>Mementingkan Rakyat

Jika kita telusuri kenapa Jokowi selalu blusukan, mementingkan kepentingan rakyat, dan melakukan pembangunan secara cepat demi rakyat. Itu disebabkan karena seorang Jokowi lahir dari rakyat. Kehidupan Jokowi sebelum menjabat jadi Walikota Solo memang suram, banyak tantangan dan ejekan mengenai kehidupan Jokowi. Dan Jokowi tidak pernah goyah dengan pendiriannya untuk memperoleh kehidupan yang lebih mapan. Sehingga sifat Jokowi merupakan salah satu sifat yang mementingkan rakyat karena beliau dari rakyat.

>Silaturahmi

Keagamaan seorang Jokowi memang tinggi, beliau selalu ingin bersilaturahmi ke semua rakyat yang membutuhkan bantuannya. Melakukan opservasi dan tantangan untuk membentuk silaturahmi yang baik. Di Surakarta sendiri pada pemilihan umum sebelum menjabat sebagai Walikota, Joko Widodo menggunakan metode Silaturahmi sebagai cara memenangkan kampanye. Bayangkan saja tanpa adanya spanduk yang berlebih, tanpa suap untuk rakyat, dan tanpa apapun yang dikeluarkan, dan hanya dengan silaturahmi saja seorang Jokowi berhasil memenangkan 90% suara dari pemilihan tersebut.

>Sederhana

Memang bukan hal lain dan tentunya semua orang tau bahwa Jokowi merupakan seorang yang sederhana, tanpa adanya kerumitan berpikir, dan selalu melaksanakan secara langsung atau simple. Sehingga patut dicontoh bila seorang Jokowi selalu melaksanakan tugasnya secara langsung dan tanpa adanya penghambatan mental sedikitpun. Patut dicontoh bila seorang Jokowi memberikan keterangan kepada semua rakyat Jakarta untuk memperoleh kehidupan yang lebih layak. Sebagai misal Kartu Jakarta Sehat, ini menunjukkan bahwa Jokowi adalah pemimpin sederhana yang selalu mementingkan rakyatnya.

>Tidak Banyak Bicara dan Bermakna

Dalam pidato sendiri Jokowi memang merupakan pemimpin tanpa adanya konsep berbicara yang mengarahkan kepada tujuannya. Namun Jokowi menggunakan visi dan misi untuk membentuk perubahan daerah yang akan dikuasai. Sebagai misal ketika berpidato yang diadakan pemilihan umum presiden, beliau menggunakan pidatonya dengan sambutan hangat, dan visi misinya tersampaikan dengan padat, singkat dan jelas. Hanya kurang dari 2 menit Jokowi berhasil menyeleseikan pidatonya. Memang makna itu harus diperjelas dan berbicara itu haruslah penuh makna.

>Merakyat dengan Rakyat

Ini berarti Jokowi senang dengan kepemimpinannya dan senang dengan rakyat yang akan dipimpinnya. Jokowi merupakan panutan hebat bagi keseluruhan rakyatnya. Beliau menjabat sebagai gubernur Jakarta sendiri selalu memakan atau mencicipi makanan khas daerah DKI Jakarta untuk menghargai seluruh masakan tradisional dan masakan khas daerah demi terciptanya kerakyatan yang adil. Dengan merakyat inilah seorang Jokowi banyak yang menyukai.

>Tidak Suka Bermewah - Mewahan

Jika kita telusuri apa yang terjadi pada seorang Jokowi ketika berangkat ke Jakarta dan mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI. Beliau menggunakan Bis untuk pergi ke Jakarta, ini dikarenakan Jokowi merasa bila ada kendaraan iring - iringan itu hanya membuat jalanan menjadi macet, tidak kondusif dan banyak orang menyita waktunya untuk berhenti. Sehingga jiwa tidak suka bermewah - mewahan ada dalam jiwa seorang Jokowi. Dan itulah yang banyak disenangi rakyat.

DAN KEDEEPANNYA YANG DIHARAPKAN MASYARAKAT JOKO WIDODO BISA MEMAJUKAN INDONESIA DAN MEMUSNAKAN PARA KORUPTOR

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun