Dinasti Abbasiyah sebuah dinasti yang sangat memperhatikan ilmu pengetahuan bagi sebuah peradaban Islam. Mulai awal masa pemerintahan Abbasiyah telah membawa masa cemerlang dalam berbagai bidang ilmu, sehingga mencapai masa keemasan di masa Harun Ar-Rayid.Â
Dalam peradaban ini mereka mmedasari segala ilmu dengan firman Allah yang mana telah memerintahkan kita kepada kajian alam raya dan diri sendiri karena semuanya merupakan tanda kebesaran Allah. Allah berfirman sebagai berikut, :
( Al-Fushilat : 53 )
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa (al-Qur'an) itu adalah benar (Q.S. Fushilat [41]: 53).
Harun Ar-Rasyid adalah Khalifah ke-5 dinasti Abbasiya. Beliau memiliki nama lengkap Abu Ja'far bin Al-Mahdi Muhammad bin Al-Manshur Abdillah bin Muhammad bin 'Ali bin Abdillah bin Abbas. dalam keeahliannya yang luar biasa Harun Ar-Rasyid memajukan perekonomian, perdagangan, bahkan juga pertanian dengan sistem irigasi untuk meningkatnkan kesejahteraan tersebut.
Karenanya banyak bidang yang beliau kelola menjadikan ibu kota Baghdad sebagai pusat perdagangan terbesar pada abad ke-9. peningkatan erekonomian Harun melakukan kerjasama bilateral antara dinasti Abbasiyah dengan China.Â
Bentuk diplomasi yang dikerahkan Harun Ar-Rayid dalam masa kepemimpiannnya ialah menerima bentuk duta besar di istananya. Harun telah membangun jalur diplomasi dengan raja Charles untuk menjadi bagian sekutunya untuk melawan Byzantium dan Raja Carles menjadi bagian sekutu Harun dalam memerangi bani Umayyah di Spanyol. Dengan sikap diplomatiknya yang apik maka masa kejayaan menghampiri Harun Ar-Rayid.Â
Dengan berbagai hal baru kedutaan yang ia lakukan membuahi hasil dengan kebijakan bahkan national interst yang ia dapat. contoh halnya ia menjalin hubungan diplomatik dengan kaisar Prancis yaitu Charlemegne dengan hasil win to win. Dimana kaisar Prancis memberi hadiah berupa kunci Baitul Maqdis, dan Harun sendiri memberikan Jam air yang dapat bergerak.Â
Dengan kajegan diplomatik Harun tidak sembarang seorang pemimpin yang dapat melakukannya. Bagi seorang pemimpin haruslah cakap dalam segala bidang, mulai dari kecakapan berbicara, daya ingat, bahkan menentukan situasi. dalam islam syarat untuk menjadi seorang pemimpin pun juga harus kuatdaya ingatnya, dan harus sempurna dari fisik maupun batin. Disamping kegiatan diplomatik yang dapat diatakan aktif.Â
Harun juga mengerahkan pasukan militer higga di beri nama Awashim dengan sebuah pemerintahan di bawah seorang jendral atau amir. Pasukan militer yang ia bawa sudah mengalami perkembangan seperti, meniru cara Romawi -Byazantium dalam mengkelompokkan bla tentara menjadi kesatuan yang terdiri sepuluh, seratus, dan seribu orang.Â
Disamping itu pula pasukan muslim memiliki alat pengepungan yang lengkap seperi ketapel, pelontar, alat pelantak, tangga, besi pengait bertali, dan kaitan. bahkan tidak hanya alat perang yang telah disiapkan oleh Harun Ar-Rasyid, beliau juuga membangun rumah sakit lapangan dan ambulance dalam bentuk tandu yang di angkut unta menyertai pasukan medan perang.