Mohon tunggu...
Azalia Naila
Azalia Naila Mohon Tunggu... Jurnalis - College Student

Student at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kolaborasi Antara Manusia dan Mesin Bagi Masa Depan Dunia Jurnalisme

23 Desember 2024   11:43 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:43 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perkembangan teknologi komunikasi saat ini yang kita lihat berjalan begitu cepat seiring perkembangan zaman, setiap tahunnya perkembangan teknologi komunikasi menciptakan ide serta inovasi yang baru dan unik. Dunia kita saat ini mengalami transformasi digital yang begitu pesat sehingga bisa mengubah cara kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, mulai dari cara berinteraksi, mengakses informasi, serta cara kita belajar dan bekerja. Disisi lain perkembangan teknologi saat ini memberikan kemudahan untuk membantu kita, namun juga memiliki tantangan dan kelemahan bagi kita sebagai manusia yang merasakan perkembangan digitalisasi saat ini.

Era digitalisasi tentunya tidak hanya dapat memengaruhi cara kerja masyarakat, namun juga sangat memengaruhi cara kerja bagi seorang jurnalis. Penggunaan teknologi dalam proses kerja jurnalistik saat ini diharuskan bagi para jurnalis agar mampu beradaptasi terhadap perubahan teknologi dunia digital saat ini. Dunia jurnalisme saat ini mengalami transformasi yang signifikan akibat pesatnya perkembangan teknologi cerdas buatan mesin. Saat ini teknologi mesin pembantu muali masuk merambah ke hampir setiap aspek pekerjaan manusia. Kolaborasi antara manusia dan mesin bisa menjadi pengaruh dalam menghadapi era jurnalisme yang semakin kompleks. Kemampuan manusia dalam memahami konteks, berpikir kritis, dan membangun narasi yang kuat juga tetap dibutuhkan bagi dunia juranlisme, namun disisi lain mesin dapat membantu kinerja manusia dalam mengolah data, menghasilkan konten, dan memberikan keringanan kegiatan manusia di hal-hal yang berbeda. Namun kita sebagai jurnalis yang memiliki standar kode etik perlu memastikan bahwa teknologi ini dapat digunakan secara bertanggung jawab dan etis.

Kolaborasi antara manusia dan mesin ini dapat meningkatkan efisiensi, yaitu seperti robot jurnalis dan AI. Mesin ini bisa membantu dalam memproses data dalam jumlah yang besar, membuat laporan dengan cepat, tugas-tugas jurnalis lainnya seperti wawancara, analisis data, pembuatan grafik hal tersebut bisa dilakukan secara cepat oleh mesin dengan begitu lebih mempersingkat waktu dan memberikan waktu lebih bagi jurnalis untuk melakukan tugas lainnya yang tidak bisa dilakukan oleh mesin. Namun walaupun menggunakan bantuan mesin, jurnalis jugas harus menilai kembali dan mengecek semua kegiatan yang dilakukan oleh bantuan mesin agar tidak menimbulkan kesalahan. Teknologi mesin AI juga bisa membantu menguragi kesalahan yang biasanya dilakukan oleh manusia dalam pelaporan berita. Dengan kemampuan yang canggih, mesin dapat memverifikasi fakta, plagiarisme dalam data. Mesin juga bisa memberikan rekomendasi konten yang relevan bagi setiap orang yang dimana hal ini bisa memberikan pengalaman lebih personal bagi setiap pembaca. Mesin dapat berkerja tanpa kenal lelah dan tidak berpengaruh dari faktor emosional, hal tersebut dapat meningkatkan objektivitas dalam pelaporan berita.

Tapi dari semua kemampuan mesin canggih yang dapat membantu pekerjaan itu semua peran manusia dalam jurnalisme tetap sangat penting. Manusia bisa lebih dapat memahami konteks dan pemikiran yang lebih luas serta kreatif mulai dari sosial, budaya, dan politik yang lebih luas, sehingga lebih memberikan penjelasan yang lebih dalam. Manusia juga lebih dapat memahami pemikiran pembaca, Menyusun konten serta cerita yang menarik dan memikat yang membangun empati dengan para pembaca. Manusia juga lebih memiliki pemikiran unik dalam menciptakan ide-ide baru dan cara-cara baru untuk menyampaikan informasi.

Kemunculan bantuan mesin dalam dunia jurnalis ini pastinya bisa memberikan tantangan dan peluang bagi manusia di bidang jurnalisme ini. Tantangan yang ada seperti ketergantungan terhadap kualitas data yang berikan, hilangnya pekerjaan bagi para manusia yang bisa teralihkan oleh mesin, beberapa pekerjaan manusia yang bersifat rutin dan berulang bisa saja diambil alih oleh robot dan mesin. Menjadikan pekerjaan jurnalis beralih ke pekerjaan yang lebih rumit. Kualitas dan akurasi yang diberikan oleh robot juga perlu dipastikan lagi. Namun juga dibalik tantangan ini robot jurnalis serta mesin bisa sangat membantu efisiensi dan produktivitas dalam industri media. Selain itu, robot juga dapat membuka akses informasi bagi masyarakat yang lebih luas. Kolaborasi antara manusia dan mesin dapat mendorong inovasi dalam industri media, mengingkatkan kualitas juranlisme, dan memperluas jangkauan berita. Disini manusia juga tetap berperan penting dalam proses jurnalistik dalam memberikan Keputusan yang etis dan bermakna bagi para pembacanya.

Dalam dunia jurnalisme pastinya kode etik jurnalistik tetap berlaku, namun penggunaan mesin dan robot ini juga memberikan tanda tanya apakah bisa memenuhi syarat kode etik jurnalistik, mungkin akan terdengar mustahil namun masalah ini merupakan masalah yang kompleks dan membutuhkan pendekatan adaptasi yang baik. Yaitu saat menggunakan bantuan mesin ataupun robot pengguna harus tetap memasukan nilai-nilai etika jurnalistik seperti akurasi, tanggung jawab dan objektivitas. Data yang digunakan juga perlu akurat apalagi hasil ini akan disebarluaskan dan perlu ditanggung jawabkan kebenarannya. Jadi manusia juga perlu tetap bertanggung jawab atas konten yang dihasilkan oleh bantuan mesin ataupun robot. Jika perlu, publik harus diberitahu bagaimana proses berita ataupun konten yang dihasilkan oleh AI, mulai dari data sumbernya, dan langkah-langkah dalam pembuatannya.

Contoh dari kolaborasi antara manusia dan mesin ini bisa kita lihat salah satunya di media televisi yaitu pembawa berita bisa digantikan oleh robot, inovasi ini bisa meminimalisir kesalahan. Beberapa robot juga bisa dimodifikasi dapat menyampaikan berita dalam bernagai bahasa, sehingga memnciptakan kemungkinan dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Contoh dari media daring Beritagar.id merupakan media yang menggunakan pemakaian AI dalam produksi berita. Dari opini ini, dengan melakukan kerja sama kolaborasi antara manusia dan mesin dapat menciptakan masa depan jurnalisme yang lebih baik, namun tetap harus sesuai dalam porsi masing-masing dan menerapkan etika jurnalistik di hal tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun