Mohon tunggu...
Diana Azalia
Diana Azalia Mohon Tunggu... Akuntan - Bukan penulis, hanya sekedar Hobi

Dobby di dunia nyata, tulisan random, kadang isinya cuma mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Tapi, Terima Kasih Tuhan, berkat mengeluh hidup ku jadi Asyik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Konselor Sebaya

14 April 2015   20:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:06 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kemaren gue abis ngikutin seminar yang diadain sama PIK-M IMPACT Dewantara ( salah satu UKM di kampus gue, red.). dengan pembicara oleh Bpk. Dodi Hartanto, S.Pd. M.Pd. seorang penulis dan ahli di bidang konselor sebaya. lengkapkan datanya? eittss Tapi yang paling pentingkan ilmunya yang bakal gue bagi sama Loe semua.

Oke sebelum gue ngomong panjang lebar tentang Konselor Sebaya, ada baiknya loe semua tahu apa sih konselor sebaya itu? Jadi gini konselor sebaya itu adalah bantuan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lainnya yang dalam konteks  ini yang  seumuran atau sebaya  dalam rangka  membantu individu dalam memahami, menerima, mengarahkan, mengaktualisasi diri, menjadi jembatan dan pendengar yang baik. Ya bahasa lainnya itu Care and respect sama temen hehehe.

Konselor itu kayak konsultan gitu, tapi ga seekstrem bapak-bapak konsultan pajak atau akuntansi yang pada serius mukanya kalau lagi hadapin klien. Disini kita lebih mendekatkan diri ke klien dan mencoba memberikan rasa nyaman sama mereka, intinya kita itu kayak dengerin curhat temen deh.

Kenapa konselor sebaya itu perlu? Hmm... awalnya gue pikir itu penting ga penting, ‘cos itukan urusan orang ga usahlah ikut campur (Parah banget ya gue..) tapi untungnya salah satu temen gue namanya Bu Pas ( namanya terlalu panjang makanya gue singkat) nyaranin ikut seminar ini dan gara-gara ikut seminar ini gue jadi sadar dan nemuin hal-hal yang mengejutkan, diantaranya :

a.Menurut penelitian tahun 2008 menunjukkan 62,6% remaja SMP tidak perawan.

Aduhh loe bayangin deh adek-adek kita yang masih bocah ingusan, yang masih ngemut jempol waktu tidur atau di dongengin sama nyokapnya (itu ciri-ciri gue waktu masih SMP), malah tergerus hal-hal yang ga bener kayak gitu. Itu tahun 2008 loh coba kalau dibiarin aja dan ga ada respon dari pemerintah atau masyrakat tuh angka 62,6 % bakal beranak pinak. Nauzubillah

b.Data dari BKKBN tahun 2009 22,6% remaja menganut seks bebas.

Fakta yang kedua ini juga ga kalah mencengangkan, loe bayangin aja gue sampai baca kata-kata ini 3 kali. 22,6% itu banyak loh dan mereka setuju akan seks bebas. Hello...!!!! loe pikir loe kucing yang pada ga tau malu ngumbar kemesraan perkawinan tanpa nikah mereka ke orang-orang. Kayaknya selain krisis ekonomi kita juga krisis rasa malu deh.

Gue akhirnya sadar atas ke khilafan gue selama ini, dan gue udah putusin kalau gue akan jadi “Konselor sebaya” tingkat Platinum hehehe. Tapi gue serius, konselor sebaya itu emang perlu banget..!! ya mungkin kita ga bisa bantu banyak tapi setidaknya kita harus bisa menyelamatkan spesies kita alias remaja-remaja yang masih unyu-unyu dan masih harus berusaha mewujudkan kehidupan baik dan sukses di masa depan. Bayangin aja : kita yang seharusnya masih asyik main, cari ilmu trus ntar jadi sukses tiba-tiba gara-gara pergaulan bebas dan salah menganut asas seks bebas, kita mesti jadi ibu sebelum usianya. Aduhhh ya ampun ga bisa gue bayangin, ntar gimana coba anak-anak kita, prilakunya, masa depannya, ngasih makannya? Dan parahnya lagi suami kita kagak kerja karena seumuran sama kita. Bisa celaka 12 tuh.

Karena gue udah mutusin untuk jadi seorang konselor, gue harap loe semua juga mulai sadar akan pentingnya menyelamatkan remaja-remaja kayak kita dari yang namanya seks bebas, narkoba atau bahkan nikah sebelum siap. Dan untuk menjadi konselor yang baik gue harus tahu Hubungan Konselor dan Klien :

a.Menjaga Kepercayaan (Ga boleh ember apalagi sampai ember bocor tuh bahaya banget bisa-bisa kita bakal dijauhin sama temen yang curhat  tadi atau malah di bully. Ckckckck inget harus amanah)

b.Menjadi jembatan bagi kegiatan profesional (jembatan disini bukan dalam arti sebenernya loh, artinya itu kita harus jadi tali penghubung antara dia dan masalah yang lagi dia hadapi dan mencari jalan keluar yang baik. Eittt yang perlu diinget sarannya itu harus yang tepat jangan asal. Oke?)

c.Menyediakan hati dalam setiap konseling (ini juga bukan berarti kalian mesti jatuh cinta sama klien kalian, ya meskipun whatever kalau terjadi cinlok. Tapi  yang bener adalah kita harus mendengarkan dengan seksama apa yang lagi di curhatin temen kita, tunjukkan bahwa kita bukan Cuma dengerin tapi juga respect sama ceritanya.)

Kata kuncinya biar konselor kita berhasil adalah :

a.Mendengarkan dan memahami secara empatik

b.Menyampaikan pesan

c.Mengungkapkan pikiran dan perasaan

d.Membuat perencanaan dan problem solving

e.Mengambil keputusan

f.Menyesuaikan diri

Initnya untuk menjadi seorang konselor yang baik kita jangan sampai lupa kalau : “setiap orang itu berbeda, begitu juga masalah yang mereka hadapi dan penyelesaian terhadap masalah itu sendiri”. Yuk mulai peduli terhadap dunia sekitar kita, masih banyak orang-orang disekitar kita yang butuh didengar.

Akhir cuap-cuap gue ini, gue Cuma mau bilang “ga ada salahnya kita banyak mendengar jika nantinya kita juga akan didengar” (sok bijak dikit hehehe). Jangan lupa koment ya...!!!  sampai jumpa lagi di cerita gue yang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun