Secara kimia, logam mulia merujuk pada jenis logam yang memiliki ketahanan tinggi terhadap korosi, oksidasi, dan reaksi kimia lainnya. Sifat ini membuat logam mulia seperti emas (Au), perak (Ag), dan platina (Pt) sangat stabil dalam kondisi normal. Karena itu, logam mulia tidak mudah terkarat atau ternoda, sehingga banyak digunakan dalam perhiasan, investasi, hingga aplikasi industri.
Emas (Au):
- Lunak, mudah dibentuk, dan sangat reflektif.
- Tidak bereaksi dengan oksigen, asam biasa, atau halogen seperti klor.
- Konduktor listrik yang baik, meski tidak ideal dalam menghantarkan panas.
Perak (Ag):
- Memiliki konduktivitas listrik dan panas tertinggi di antara semua logam.
- Lebih reaktif dibanding emas, sehingga bisa ternoda karena sulfur di udara.
Platina (Pt):
- Sangat tahan terhadap oksidasi dan asam kuat.
- Digunakan dalam katalis industri karena kestabilannya dalam suhu tinggi.
Selain itu, logam mulia lainnya seperti palladium, rhodium, dan iridium juga dikenal karena daya tahannya terhadap karat dan panas ekstrem, membuatnya berperan penting dalam bidang teknologi dan industri, seperti komponen kendaraan dan peralatan medis.Logam mulia seperti emas juga memiliki sejarah panjang sebagai alat tukar dan cadangan kekayaan karena sifat kimianya yang stabil dan estetis. Hal ini menjadikannya populer tidak hanya untuk investasi, tetapi juga untuk perhiasan dan karya seni sejak zaman kuno
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H