Mohon tunggu...
Azahra Zefanya
Azahra Zefanya Mohon Tunggu... Tutor - mahasiswi

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi sel surya perovskit yang siap mengubah masa depan

6 Oktober 2024   10:00 Diperbarui: 6 Oktober 2024   10:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sel surya perovskit adalah jenis sel surya yang menggunakan bahan perovskit sebagai lapisan aktif untuk menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi listrik. Perovskit adalah mineral yang memiliki struktur kristal tertentu, dan material berbasis perovskit (biasanya berbahan dasar timbal dan halida) telah menunjukkan potensi besar dalam efisiensi konversi energi matahari.

Berikut beberapa keunggulan utama dari sel surya perovskit:

  1. Efisiensi Tinggi: Dalam beberapa dekade terakhir, efisiensi konversi energi pada sel surya perovskit telah meningkat pesat. Efisiensinya kini dapat mencapai lebih dari 25%, mendekati atau bahkan melebihi teknologi sel surya berbasis silikon yang lebih mapan.

  2. Biaya Produksi Rendah: Bahan perovskit lebih murah dan proses pembuatannya lebih sederhana dibandingkan sel surya berbasis silikon. Ini membuatnya berpotensi menjadi teknologi yang lebih ekonomis untuk energi terbarukan.

  3. Fleksibilitas: Sel surya perovskit dapat diproduksi dalam bentuk fleksibel, yang memungkinkan aplikasi lebih luas, termasuk pada permukaan melengkung atau perangkat portabel.

Namun, sel surya perovskit juga menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Stabilitas: Sel surya perovskit cenderung kurang stabil dalam jangka waktu lama dibandingkan sel surya berbasis silikon. Mereka rentan terhadap degradasi akibat paparan kelembapan, panas, dan sinar UV.
  • Isu Lingkungan: Banyak bahan perovskit yang menggunakan timbal, yang berpotensi menjadi ancaman lingkungan dan kesehatan. Sehingga, para ilmuwan terus berupaya mencari alternatif yang lebih aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun